Indonesia Garap Wisata Kesehatan

WORKSHOP: Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenpar Rizki Handayani Mustafa di Workshop Tenaga Dokter Haji Khusus yang digelar Perdokhi di Jakarta. --FOTO HILMI/JAWA POS

Target Warga Jepang dan Australia yang Butuh Layanan Lansia

JAKARTA - Selama ini, triliunan rupiah devisa Indonesia mengalir ke sejumlah negara untuk urusan kesehatan. Pemerintah terus berupaya menggarap wisata kesehatan atau usadawisata.

 

Saat ini yang sedang dibidik adalah warga Jepang, Australia, dan Eropa yang membutuhkan layanan lansia. Upaya meningkatkan kegiatan wisata kesehatan di Indonesia itu disampaikan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani Mustafa.

 

"Selama ini banyak devisa kita keluar untuk aktivitas berobat masyarakat," katanya di sela Workshop Tenaga Dokter Haji Khusus Perdokhi pada Sabtu (19/4). 

 

Dia menjelaskan, layanan lansia atau senior living di Indonesia cukup diminati. Kondisi ini yang akan terus mereka promosikan.

 

Rizki mengungkapkan, dengan tinggal di layanan senior living, para lansia merasakan pendampingan dan pemantauan yang maksimal. Khususnya dari sisi kesehatan. 

 

Sektor kesehatan lain yang potensial bagi Indonesia untuk menarik wisatawan mancanegara adalah herbal. Dia mengungkapkan, potensi ramuan herbal di Indonesia sangat besar.

 

Tidak kalah dari ramuan herbal di Tiongkok. Hanya ramuan herbal di Indonesia belum tergali secara maksimal. 

Tag
Share