IHSG Terpuruk, Anjlok 9,19%

IHSG: Pengunjung mengamati layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4).--FOTO DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah cukup dalam saat market dibuka 8 April usai libur panjang Lebaran. Berdasarkan data RTI Business, IHSG anjlok 9,19% atau sebesar 598,55 poin, turun ke level 5.912, mencatatkan penurunan harian terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mendorong Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan trading halt pukul 09.00 WIB sebagai respons atas volatilitas ekstrem pasar.
Di tengah kepanikan pasar dan kecemasan para investor, Gema Goeyardi, Founder & CEO Astronacci, mengatakan bagi banyak trader, penurunan drastis seperti hari ini memicu aksi jual besar-besaran akibat kepanikan hingga cut loss.
Namun, Gema menegaskan bahwa kondisi seperti ini justru bisa menjadi peluang emas bagi mereka yang siap dan punya strategi untuk menambah portfolio . Mengingat hal yang terpenting di saat terjadi krisis, itu sejatinya akan memunculkan peluang hingga jutawan baru.
’’Kami melihat bahwa meskipun tekanan cukup besar, secara siklus waktu dan analisa teknikal, IHSG memiliki potensi melakukan rebound teknikal.Ini bukan tentang spekulasi, ini tentang membaca waktu dan momentum pasar secara presisi,” ujar Gema.
Menurutnya, dalam kondisi seperti ini, trader seharusnya fokus pada manajemen risiko dan melihat peluang teknikal untuk entry di saham-saham potensial yang sudah oversold.
Gema memperkirakan IHSG berpotensi melemah terbatas hingga beberapa hari ke depan sebelum berbalik menguat untuk menutup area gap di 6,417. Potensi penguatan ini didukung oleh terbentuknya pola pembalikan arah Descending Broadening Wedge dan multiple bullish divergence.
Astronacci International tetap berkeyakinan perusahaan-perusahaan yang listed di BEI memiliki fundamental yang baik serta laporan keuangan yang positif. Saat ini beberapa saham berfundamental keuangan baik harganya terdiskon, sehingga saat ini justru tepat untuk memanfaatkan peluang sale perusahaan baik dengan harga murah. (jpc/c1)