Muhasabah Diri Menggapai Takwa

Oleh: Dr. Hj. Rini Setiawati, S.Ag., M.Sos.I. Ketua Prodi S-3 Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) UIN RIL --
SAAT-saat yang tepat untuk kita bermuhasabah/introspeksi/evaluasi (peninjauan kembali atau koreksi terhadap diri sendiri, baik dari segi sikap, perkataan, kelemahan, dan kesalahan) di bulan Ramadan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan.
Muhasabah dari bahasa Arab; hasaba- yahsubu-hisaaban; menghisab atau menghitung. Beberapa dalil Alquran melandasi muhasabah; Surah Al Hasyr ayat 18:
’’Hai orang-orang beriman, bertakwa kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’’
Juga dalam surat Al-A’raf ayat 201, Al Mujadalah ayat 6, dan Al Haqqah ayat 18. Umar bin Khattab, sahabat Rasulullah, berkata, ’’Hisablah diri kalian sebelum dihisab dan timbanglah amal kalian sebelum nanti ditimbang.’’
Nasihat berharga untuk diri kita mengisi kehidupan. Muhasabah Ramadan ini dengan beberapa pertanyaan pada diri.
Apakah semua salat dilaksanakan penuh kesungguhan atau sekadar melaksanakan kewajiban? Sudahkan kita menambah salat-salat sunah sebagai penambal kekurangan salat wajib? Apakah kita puasa karena Allah? Sudahkah berzakat? Apakah kita lebih banyak bacaWhtasApp, pasang status, dan Tiktok dari pada membaca dan menghayati makna Alquran? Sudahkah kita perbanyak berdoa, berzikir, dan bersalawat? Sudahkah kita bersilaturahmi dan bersedekah?
Apakah kita menjaga seluruh anggota tubuh dari berbuat dosa dan kesalahan?
Apakah masih mengeluarkan kata-kata dusta, menyinggung perasaan orang lain?
Masih membicarakan aib saudara seiman? Masih terucap kata-kata penuh umpatan, celaan, dan hinaan? Apakah kita sombong? Berbangga diri? Takabur dan lain-lain?
Jadi muhasabah merupakan proses refleksi untuk mengevaluasi amal perbuatan, sikap, dan niat.
Bulan Ramadan saat tepat memberikan kesempatan kepada manusia untuk memperbaiki kualitas spiritualitas. Pada bulan Ramadan ini, kita berdamai dengan Allah setelah berperang pada bulan-bulan sebelumnya.
Muhasabah ditujukan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Untuk bisa dekat kepada Allah, kita harus mensucikan diri terlebih dahulu dengan cara tobat nasuha. Dengan melakukan salat taubat memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan dengan berniat tidak mengulangi lagi. Kemudian tidak menutup diri dari masukan orang lain. Lalu, bersahabat dengan orang-orang saleh.
Semoga setelah memusabah diri di bulan Ramadan, kita dapat memanfaatkan waktu dengan baik untuk beribadah dan mencari ridho Allah sehingga mengapai derajat takwa. (*)