Keutamaan dan Makna di Balik Kegiatan Berbuka

-foto freepik-
ISTILAH ’iftar’ mungkin sudah tidak asing bagi Anda, terutama saat bulan Ramadan. Kata ini sering digunakan untuk merujuk pada momen berbuka puasa setelah seharian menahan lapar dan dahaga.
Meski cukup populer, masih ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui makna sebenarnya dari iftar. Berdasarkan informasi dari Lembaga Bahasa FIB UI, istilah iftar berasal dari bahasa Arab dibaca: if-thar) yang berarti ‘berbuka puasa’.
Sementara itu, menurut laman An Nur, kata ‘iftar’ telah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dengan arti ‘hal berbuka puasa’.
Secara harfiah, iftar berarti berbuka puasa atau mengakhiri puasa setelah seharian menahan lapar dan haus. Secara umum, iftar adalah momen berbuka puasa, terutama di bulan Ramadhan, yang menjadi bagian penting dari ibadah. Secara tradisi, iftar sering dilakukan bersama keluarga, teman, atau komunitas. Biasanya, hidangan yang disajikan lebih beragam dan istimewa dibandingkan dengan makanan sehari-hari, menjadikannya momen kebersamaan yang penuh makna.
BACA JUGA:Kunci Doa Mustajab di Bulan Ramadan
Islam tidak mengatur menu khusus untuk iftar, tapi Rasulullah SAW menganjurkan berbuka dengan air putih dan kurma dalam jumlah ganjil.
Iftar juga memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah SAW bersabda: “Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Karena itu, sangat dianjurkan untuk segera berbuka ketika waktu iftar telah tiba. Allah SWT tidak menyukai hamba-Nya yang suka menunda-nunda atau terlalu tergesa-gesa dalam berbuka. (jpc/c1)