UNIOIL
Bawaslu Header

8 Penderita Penyakit Ini Sebaiknya Hindari Konsumsi Kurma

Bagi sebagian orang dengan kondisi kesehatan tertentu, mengonsumsi kurma justru dapat menimbulkan risiko.-Foto Pixabay-

RADAR LAMPUNG - Kurma dikenal sebagai buah kaya nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Mengandung vitamin, mineral, dan serat, kurma sering dikonsumsi sebagai sumber energi alami. Namun, bagi sebagian orang dengan kondisi kesehatan tertentu, mengonsumsi kurma justru dapat menimbulkan risiko.

Berikut delapan kondisi kesehatan yang sebaiknya membatasi atau menghindari konsumsi kurma:

Penyakit Ginjal

Kurma mengandung kalium tinggi. Bagi penderita penyakit ginjal, terutama gagal ginjal kronis, kelebihan kalium dapat memicu hiperkalemia yang berisiko menyebabkan gangguan irama jantung hingga gagal jantung. Konsultasi dokter sebelum mengonsumsi kurma sangat disarankan.

Diabetes

Meski alami, kurma memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Penderita diabetes sebaiknya mengonsumsi kurma dalam jumlah terbatas dan tetap memperhatikan porsinya.

Alergi Sulfit

Kurma kering umumnya diawetkan dengan sulfit, yang bisa memicu alergi berupa sakit perut, diare, ruam kulit, dan gejala lainnya. Penderita alergi sulfit dianjurkan memilih kurma segar atau menghindarinya.

Asma

Bagi penderita asma, terutama yang sensitif terhadap sulfit dan jamur, kurma kering dapat memperparah gejala seperti sesak napas dan peradangan. Pilih kurma segar atau hindari jika ragu.

IBS dan Sensitivitas Fruktosa

Kandungan fruktosa dan sorbitol dalam kurma dapat memicu gangguan pencernaan seperti kembung, diare, dan nyeri perut pada penderita irritable bowel syndrome (IBS) dan sensitivitas fruktosa.

Intoleransi Fruktosa

Pada penderita hereditary fructose intolerance (HFI), konsumsi kurma dapat menimbulkan gejala serius seperti mual, muntah, hingga hipoglikemia. Kurma sebaiknya dihindari sama sekali.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan