BBPOM Sidak Pasar Takjil Wayhalim

SIDAK: BBPOM melakukan sidak makanan di Pasar Wayhalim, Bandarlampung-FOTO IST -
BANDARLAMPUNG – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandarlampung melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pedagang makanan dan takjil di Pasar Wayhalim, Bandarlampung.
Sidak tersebut berlangsung pada Rabu (5/3) menjelang petang, dengan fokus pada pengujian makanan olahan dan jajanan pasar yang dijajakan di lokasi tersebut.
Kepala BBPOM Bandarlampung Ani Fatimah mengungkapkan bahwa pengujian dilakukan untuk mendeteksi keberadaan empat jenis bahan berbahaya yang kerap ditemukan pada makanan.
BACA JUGA:Jaksa Agung: Tersangka Dugaan Korupsi BBM Pertamina Bisa Dihukum Mati
’’Benar, kemarin kami telah melakukan sidak dengan pengujian menggunakan parameter empat bahan berbahaya, yaitu rhodamin, methanyl yellow, boraks, dan formalin," kata Ani pada Kamis (6/3).
Menurutnya, beberapa sampel makanan yang diuji meliputi jajanan pasar seperti sengkulun, agar-agar, cantik manis, talam, olahan ikan dan daging seperti pempek dan burgo, serta jajanan modern seperti dimsum dan minuman ringan, termasuk cendol dan sago mutiara yang umumnya menggunakan pewarna.
"Dari 12 sampel yang kami uji, semuanya memenuhi syarat atau bebas dari bahan berbahaya yang diuji. Jadi sejauh ini aman untuk dikonsumsi," ujar Ani Fatimah.
Selain pengujian sampel, sambung Ani, BBPOM juga memberikan edukasi kepada masyarakat dan pedagang mengenai risiko bahan berbahaya dalam makanan. Edukasi ini mencakup penjelasan mengenai dampak buruk bahan berbahaya bagi tubuh, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
"Di lokasi, kami juga melakukan sosialisasi tentang keamanan pangan secara langsung kepada masyarakat dan pedagang. Tujuannya agar mereka semakin memahami pentingnya menjaga kualitas makanan," jelasnya.
Ani juga menegaskan bahwa sidak serupa akan terus dilakukan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun, waktu pelaksanaannya akan dilakukan secara mendadak agar hasilnya lebih efektif.
"Masih akan ada sidak berikutnya, tetapi karena sifatnya mendadak, waktunya belum bisa dipastikan. Kami akan terus memantau," katanya.
Ani menyarankan agar masyarakat memperhatikan ciri-ciri makanan, seperti warna dan aroma, untuk memastikan tidak ada bahan berbahaya yang terkandung di dalamnya.
"Dengan lebih pandai memilah makanan, masyarakat dapat melindungi diri dari risiko konsumsi bahan berbahaya," pungkas Ani. (mel/c1/yud)