Tak Siap Tinggal di Pringsewu, Mundur!
RAKOR: Bupati Pringsewu melaksanakan rapat koordinasi dengan jajarannya.-FOTO AGUS SUWIGNYO/RLMG -
PRINGSEWU - Usai mengikuti retret di Magelang, pada hari pertama kerja Bupati Pringsewu Hi. Riyanto Pamungkas dan Wakil Bupati Umi Laila langsung mengumpulkan jajarannya pada Senin (3/3).
Rapat ini menekankan disiplin pegawai dan memberikan peringatan kepada para pejabat di Pemkab Pringsewu untuk tinggal di kabupaten setempat.
Rapat koordinasi yang dihadiri oleh Plh Sekretaris Kabupaten Andi Purwanto, Sekwan, para asisten, jajaran OPD, kepala badan, dan jajaran lainnya menegaskan komitmen mereka untuk membangun Pringsewu.
Bupati yang juga seorang bakul kopi tersebut bahkan secara terbuka meminta para pejabat yang tinggal di Bandar Lampung untuk pindah ke Pringsewu.
“Saya ingin memberikan komitmen kepada OPD yang berasal dari Bandar Lampung untuk tinggal di Pringsewu. Minimal ngontrak. Karena insya Allah kami akan rapat di luar jam kerja terkait hal-hal yang urgen,” ungkap Riyanto.
“Kalau tidak ngontrak, bisa tinggal di rusunawa. Jika tidak ada kontrakan, siap dipanggil,” tambahnya.
Terkait hal ini, Bupati Pringsewu menegaskan komitmennya kepada para pejabat tersebut. Ia memberikan pilihan untuk mundur bagi mereka yang tidak sanggup tinggal di Pringsewu.
“Kalau tidak sanggup, lebih baik mundur. Saya all out. Saya ingin meninggalkan legacy yang baik,” tegas Riyanto.
Kedisiplinan pegawai juga mendapat perhatian serius dari bupati. Ia meminta agar hal ini dibenahi, terutama dalam pelayanan publik.
“Disiplin pegawai saya miris, apalagi yang berada di pelayanan publik, seperti kesehatan. Jika dilihat, jam kerja ASN adalah 36 jam per pekan. Harusnya masuk pukul 07.30 dan pulang pukul 16.00,” pesannya.
Selain kedua hal tersebut, berbagai isu lainnya juga menjadi perhatian Bupati Hi. Riyanto, mulai efisiensi anggaran hingga penataan wajah ibu kota Kabupaten Pringsewu. (sag/c1/yud)