Dampak Efesiensi Anggaran, Penjaga Pintu Air BBWS Mesuji-Sekampung Dipecat
![](https://radarlampung.bacakoran.co/upload/6368941aef7cf512f0ced3fba263fd00.jpeg)
DATANGI KANTOR: PPA yang dipecat mendatangi Kantor BBWS Mesuji Sekampung. -Foto Prima Imansyah/Radar Lampung-
BANDARLAMPUNG - Petugas pintu air (PPA) yang bertugas di daerah irigasi (DI) Way Sekampung dan Way Rarem mendatangi Kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji-Sekampung.
Kedatangan PPA, pada Jumat 7 Februari 2025 ini untuk mempertanyakan nasib mereka yang diberhentkan oleh BBWS Mesuji-Sekampung setelah mendapatkan pemberitahuan melalui zoom meeting, pada Kamis 6 Februari 2025.
"Kami mau bertanya dan mau menyampaikan ke kepala BBWS kenapa kami diberhentikan secara sepihak," kata Sigit yang merupakan PPA di Kecamatan Sekampung, Lampung Timur.
Kata Sigit, PPA yang diberhentikan ini merupakan PPA yang bekerja lama sejak di bawah naungan Dinas Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) Lampung hingga dialihkan di bawah BBWS Mesuji-Sekampung sejak Januari 2025.
"Sedangkan kami sudah bekerja puluhan tahun. Saya sendiri sudah 13 tahun bekerja mengabdi untuk masyarakat, kok kenapa kami diberhentikan sepihak," ucapnya.
"Semua anggota ini rata-rata penjaga pintu air yang bekerja tidak kenal waktu. Kalau dipanggil masyarakat tengah malam pun kami datang untuk mensukseskan program pemerintah swasembada pangan," sambungnya.
Lanjut Sigit, ada sekitar 171 orang PPA di di Way Sekampung yang dipecat dan 62 orang PPA di di Way Rarem.
Pada Way Sekampung ini, disampaikan Sigit mengalir dan dimanfaatkan petani padi di tiga kabupaten/kota, yaitu Lampung Timur, Metro, dan Lampung Tengah.
Tentu pemberhentian PPA ini, menurut Sigit akan berdampak kepada aktivitas petani padi yang memanfaatkan DI Way Sekampung dan Way Rarem.
"Dampak ke petani kami yakini sangat besar. Seperti, carut marutnya pembagian air dari hulu ke hilir. Pasti yang di bawah akan selalu merasa kekurangan kalau tidak ada petugas yang membagi air," terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Sigit pun berharap agar Presiden RI Prabowo Subianto turut memperhatikan nasib para PPA ini.
Mengingatkan pemerintah memiliki target swasembada pangan.
"Harapan hari ini kami minta kepada Presiden kami sangat mendukung swasembada pangan. Tapi kenapa kami dihentikan secara sepihak sehingga kami berharap bisa bekerja kembali meksipun tidak diangkat PPPK, walaupun kontrak asalkan anak istri kami bisa makan, karena ini adalah sumber penghasilan kami satu-satunya," ungkapnya.
Sementara, Kepala BBWS Mesuji-Sekampung, Roy Panagom Pardede mengatakan, pihaknya telah mendengarkan keluhan yang disampaikan oleh PPA.