UNIOIL
Bawaslu Header

Sembuh dari Infeksi Ringworm, Kola Tidak Lagi Hitam Pekat

SUKA OUTDOOR: Kola hobi main keluar rumah. Kucing Persia yang cuek itu awalnya memiliki warna bulu hitam pekat, tapi perlahan berubah cenderung abu-abu setelah dibotaki ketika pengobatan. - FOTO DOKUMENTASI -

INFEKSI jamur atau yang sering juga disebut ringworm menjadi penyakit yang paling banyak menjangkiti kucing. Yang perlu menjadi perhatian, penyakit ini memiliki risiko bisa menular kepada pawrent atau pemilik hewan. 

Kondisi tersebut sempat terjadi pada Kola, 4, dan pawrent-nya, Agustin Setyo Wardani, sekitar awal tahun lalu. Agustin merasa gatal dan panas di tangannya. Awalnya dia tidak curiga apa pun bila gatal yang dirasakannya di tangannya adalah ringworm yang ditularkan oleh kucing ras Persia kesayangannya. ”Karena di tubuh Kola (kucing) nggak kelihatan (gejala, Red), hanya bulunya memang agak rontok waktu itu,” kenang Agustin kepada Jawa Pos. 

Karena tidak kunjung sembuh, perempuan berkacamata tersebut mencari tahu penyebab rasa gatalnya. Dia mulai curiga pada Kola yang sering menggaruk tubuhnya. Bulu Kola yang lebat dan panjang ternyata membuat ringworm tidak terlihat.

Agustin pun gerak cepat dengan membawa Kola ke pet shop. Kecurigaannya dipertegas hasil diagnosis dokter hewan. Parahnyam lagi, ringworm itu ternyata sudah menjangkiti seluruh badan Kola. Untuk memudahkan proses pengobatan, dokter akhirnya memutuskan agar seluruh bulu Kola dicukur. Bahkan, sampai bagian kaki dan ekornya. 

”Ketika dibotaki, si Kola ya marah. Berontak, tapi kan memang karena infeksi jamurnya parah banget,” ceritanya. Melihat kondisi kucing kesayangannya yang cukup parah, dia sempat khawatir proses penyembuhannya akan memakan waktu yang lama. Termasuk risiko menularkan penyakit tersebut kepada penghuni di rumah. Tangisnya pun sempat pecah saat melihat kucing yang diadopsinya pada 2020 silam itu berubah menjadi pendiam. Seperti sedang stres atas kondisi yang dialaminya.

BACA JUGA: Jaga Performa Burung Tetap Prima di Musim Hujan

Apalagi, proses pengobatan Kola dari ringworm itu cukup sulit. Setelah dibotaki, Kola harus diolesi salep dan minum obat rutin sehari dua kali. Kemudian, seminggu sekali harus ke dokter untuk kontrol. Kola mendapat suntikan obat untuk mempercepat proses penyembuhannya. Proses itu harus mereka jalani bersama selama berbulan-bulan hingga akhirnya Kola benar-benar sembuh.

”Makanya ketika sudah sembuh sekarang, Kola benar-benar nggak boleh keluar rumah sama sekali,” katanya. Dia curiga, awal mula Kola terpapar jamur karena si kucing sering keluar rumah dan berada di bawah mobil sejak mereka pindahan. Di area tersebut terdapat aliran air buangan AC sehingga cenderung lembap dan berpotensi muncul jamur.

Kini bulu-bulu Kola mulai tumbuh kembali. Akan tetapi, muncul rasa kaget saat bulu-bulu tersebut memanjang. Warnanya tak lagi hitam pekat seperti sebelumnya. Awal tumbuh, bulu Kola cenderung abu-abu lalu muncul warna hitam, tapi tidak dominan seperti sebelumnya. ”Orang yang pernah tahu Kola sebelumnya pasti bilang, ’Kok kamu jadi abu-abu?’,” ungkap Agustin.

Namun, hal itu tak jadi masalah buat Agustin. Toh, jika diamati detail, sebelumnya pun warna bulu Kola perpaduan antara hitam, abu-abu, dan cokelat. Jadi, tidak benar-benar berubah bimsalabim. ”Pokoknya selama Kola sehat, doyan makan, dan aktif main, kayaknya nggak perlu ada yang dikhawatirin,” tuturnya. Selain itu, perubahan warna toh juga enggak bikin si pencinta mainan lidi-lidian tersebut minder atau berubah sifat. Ia tetap kucing yang cuek dan antikamera.(jpc/nca) 

 

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan