Diduga, Video Bully Siswi SMA Viral

BANDARLAMPUNG -  Video diduga bully (perundungan) pada salah satu siswi SMA swasta di Bandarlampung viral di media sosial. Dalam video berdurasi 48 detik tersebut terlihat seorang siswi berinisial MA dipaksa teman-temannya melakukan gerakan asusila lalu direkam dan disebarluaskan.

Korban dipaksa mengeluarkan desahan dan menjulurkan lidah. Ia juga diminta untuk memegang auratnya sendiri. 

Citra, kakak korban, mengatakan adiknya tersebut kini mengalami depresi. ”Depresinya kambuh mulai Kamis (30/12) malam. Ternyata adik saya jadi korban asusila di sekolah,”ucap Citra kepada Radar Lampung, Senin (4/12).

Citra pun kemudian mengonsultasikannya ke pihak sekolah bahwa adeknya jadi korban pem-bully-an teman sekelasnya. ”Adek saya bahkan sampai gak mau ke sekolah lagi dan gak ikut ujian. Saya tidak menyangka bisa separah ini,” ucap Citra.

Sementara pihak sekolah sendiri, kata  Citra, masih mencari tahu kebenaran kejadian tersebut. ”Padahal ada saksi teman sekelasnya. Saya syok adik saya diginikan. Pihak sekolah hanya mengatakan akan memanggil teman sekelasnya,”ucapnya.

Kemudian saat sidang di sekolah, lanjut Citra, teman sekelas adiknya tidak ada mengaku kejadian pem-bully-an yang sudah terjadi sejak Juli 2023 itu. ”Mungkin dari masuk kelas XII itu sudah di-bully ya,”ucapnya.

Citra juga mengatakan teman sekelas adiknya   sering menyuruh menonton video dewasa. Selain itu dimintai jajan oleh teman sekelasnya.  ”Ada saksi mengatakan adek saya juga dimintai uang jajan. Tapi saat dipanggil anak itu gak ngaku. Mungkin kalau dipanggil tim penyelidikan polisi baru ngaku,”ucapnya.

  Pihak sekolah, imbuhnya, sudah minta diselesaikan secara kekeluargaan. Tapi, pihak keluarga tidak bisa. Pasalnya adeknya depresi, tidak mau, ketakutan terus, kadang tiba tiba menjerit-jerit. 

”Makanya kami telah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Bandarlampung pada hari Minggu,  3 Desember 2023. Kemudian dari informasi yang didapatkan, para pelaku diketahui berjumlah 5 orang yang 3 di antaranya laki-laki,” katanya.

Terpisah, wali kelas korban, Oktaviani Delasari, saat dikonfirmasi menyampaikan sudah mempertanyakan terkait video tersebut kepada teman-teman korban.  ”Saya sudah mempertanyakan video tersebut dan itu tidak benar. Makanya ketika kakak MA datang ke sekolah, saya kaget karena tidak tahu kejadian seperti apa. Lalu kami pun memanggil anak yang melakukan pengambilan video tersebut,” ucap Oktaviani, Senin (4/12).

Menurutnya siswa tersebut mengaku bahwa MA sendiri yang memintanya memvideokan dengan pakai bahasa korea. ”Karena masih kejahilan anak anak, jadi mereka meminta ngomongnya didesahin. Maka terjadi seperti video tersebut. Sudah seperti itu saja, mereka hanya sebatas fun. Memang korban dengan teman-temannya itu dekat,”ucap Oktaviani.

Karena itu, Oktaviani pun tidak membenarkan adanya pem-bully-an terjadi di kelasnya. ”Selama ini tidak ada kejadian seperti ini. Jika ada pasti saya tindak,”ucapnya.

Sementara, Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dennis Arya Putra membenarkan telah menerima laporan dugaan tindakan pem-bully-an di SMA tersebut.  ”Saat ini masih kami lakukan penyelidikan dari laporan yang kami terima,” pungkasnya.  (gie/rim)

 

Tag
Share