Prof. Farida Ariyani, Guru Besar Pertama Bahasa Lampung di Unila

GURU BESAR BAHASA LAMPUNG: Prof. Dr. Dra. Farida Ariyani, M.Pd. usai dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP Unila) dalam Ranting Ilmu/Kepakaran Linguistik Terapan.--FOTO ANGGI RHAISA
BANDARLAMPUNG - Prof. Dr. Dra. Farida Ariyani, M.Pd. dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP Unila) dalam Ranting Ilmu/Kepakaran Linguistik Terapan. Prof. Farida dikukuhkan bersama 13 guru besar lainnya pada akhir 2024.
Ke-14 guru besar dikukuhkan langsung oleh Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., ASEAN.Eng. dalam Rapat Senat Luar Biasa Pengukuhan Guru Besar Unila di GSG Unila, Selasa (31/12).
Prof. Farida Ariyani bisa dikatakan profesor pertama bahasa Lampung di Universitas Lampung. Ia membacakan orasi ilmiah berjudul ’’Bahasa dalam Pisaan sebagai Wahana Pelestarian Kebudayaan Lampung pada Konteks Pembelajaran Bahasa Lampung".
Prof. Farida Ariyani menyadari betul bahwa menjadi seorang guru besar di perguruan tinggi diakui secara kompetisinya dan dilakukan pengukuhan.
"Ini menjadi sesuatu yang berat (tantangan besar, Red) buat kami. Karena yang lalu penelitian pengabdian itu tidak terpikir apa-apa, khususnya saya. Tapi, ternyata itu dinilai secara akademik. Sekali lagi, ini merupakan rasa syukur yang sangat dalam dari saya. Setelah dikukuhkan ini, satu prestasi akademik sebagai guru besar sudah sah," kata Prof. Farida Ariyani kepada wartawan.
Prof. Farida Ariyani mengatakan, memotivasi diri bahwa pengembangan bahasa Lampung berkontribusi di bidang akademik.
’’Lampung punya bahasa budaya yang harus ditarik dalam aspek pengetahuan. Seperti yang disebutkan dalam orasi ilmiah saya bahwa semua aspek local wisdom bisa menjadi local knowledge," jelas Prof. Farida Ariyani.
Karena itu, Prof. Farida Ariyani berharap ke depan ada kerja sama dengan pakar-pakar yang lain bagaimana membawa kearifan lokal ini ke dalam dunia ilmu pengetahuan.
Terkait fokus penelitian dalam pencapaian guru besar bidang ilmu linguistik terapan, Prof. Farida Ariyani menyatakan penelitian ini salah satunya bagaimana melestarikan menjaga pisaan sebagai salah satu sastra tradisi yang masih ada saat ini yang diintegrasikan dengan etnomusikologi. ’’Belajar pisaan itu bisa dimulai dari belajar notasi. Sehingga ke depan pisaan itu tidak akan punah,’’ ungkapnya.
Prof. Farida Ariyani mengajak bersama-sama tanamkanlah bahwa di Lampung ini ada warisan budaya dan bahasa. "Kita tahu bahwa bahasa itu adalah lambang identitas, lambang kebanggaan, dan alat komunikasi. Begitu juga dengan bahasa Lampung. Jadi, belajarlah tidak harus memulai dari orang Lampung saja. Siapa pun bisa belajar bahasa Lampung," katanya.
Semua yang namanya manusia, kata Prof. Farida Ariyani, pasti akan belajar bahasa. ’’Itu yang saya inginkan. Mahasiswa yang asalnya dari Lampung, berbagilah dengan teman bukan dari Lampung. Kalau bahasa saya itu, kita harus saling belajar dan mempelajarkan. Jadi bahasa itu digunakan di setiap agenda acara," jelasnya.
Dengan dikukuhkan sebagai guru besar bahasa Lampung, Prof. Farida Ariyani berharap ada dosen-dosen lainnya, terutama bidang linguistic, untuk bersama mendalami bahasa Lampung.
"Saya mendorong dosen-dosen muda yang satu ranting ilmu yakni bidang bahasa untuk sama-sama mencoba mendalami bahasa Lampung," kata Prof. Farida Ariyani.
Bahasa itu bersifat universal, bisa bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bisa bahasa Lampung. ’’Linguistik itu universal. Cobalah digali bahasa daerah bahasa Lampung dengan ilmu linguistik. Ini agar kita bisa membawa local wisdom menjadi local knowledge. Jadi bahasa Lampung itu juga bisa dikembangkan dengan menggunakan linguistik murni," ujar Prof. Farida Ariyani.