Bawaslu Header

Daerah Rawan di Lampung

Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia saat konfrensi pers mengatakan, pemetaan daerah rawan tersebut mulai dari rawan longsor, macet, banjir, dan bencana yang harus diwaspadai masyarakat yang melintas.-Foto Prima Imansyah Permana -

Lalu, 10 titik rawan longsor di daerah Lintas Barat, Lemong Lintas Barat, dan Krui Liwa Balik Bukit dan dua titik di kawasan Bukit Kemuning. Sedangkan, lokasi rawan banjir berada di daerah perkotaan seperti di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung dan di Kabupaten Pringsewu.

Begitu juga daerah rawan kecelakaan berada di tanjakan Tarahan Kecamatan Katibung dengan kondisi tanjakan atau turunan tajam, sehingga rawan rem blong. Kemudian di Balimbing, Kota Agung Timur dengan lokasi medan banyak turunan dan tikungan tajam. Juga di lintas barat serta Lemong lintas Barat. 

“Titik rawan kecelakaan ini biasanya karena tanjakan maupun turunan curam sehingga sering terjadi rem blong,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Susan Novelia menyampaikan jika BPJN telah melakukan berbagai kesiapan untuk memastikan jalan nasional dalam kondisi yang mantap. Upaya yang dilakukan mulai dari pemeliharaan rutin berupa penutupan lubang di ruas jalan nasional.

“Jalan nasional ini memiliki panjang 1.298 km dengan tingkat kemantapan 92.9 persen,” tuturnya.

Selain perbaikan, pihaknya juga mendirikan 11 posko yang standby 24 jam dan juga disiagakan alat berat. Posko-posko nataru tersebut berada di lintas timur, lintas barat, lintas tengah, dan lintas selatan.

“Posko ini dilengkapi dengan petugas posko yang standby 24 jam dan ada alat berat mengingat saat ini cuaca memasuki musim hujan sehingga kami siapkan alat berat beserta operatornya,” ungkapnya. (pip/ful/yud)

Tag
Share