Ratusan Kasus DBD Landa Kota
BANDARLAMPUNG - Dinas Kesehatan (Diskes) Bandarlampung mencatat 197 kasus demam berdarah dengue (DBD) dari Januari hingga November 2023.
Rinciannya pada Januari terdapat 25 kasus, Februari (22), Maret (13 kasus), April (12 kasus), Mei (27 kasus), Juni (26 kasus), Agustus (24 kasus), September (11 kasus), Oktober (9 kasus), dan November (5 kasus).
’’Kami catat 197 kasus DBD hingga November 2023 di Bandarlampung,” terang Plt. Kadiskes Bandarlampung, Desti Mega Putri, Kamis (30/11).
Desti, menyampaikan, pihaknya, setiap fasilitas kesehatan (faskes) dapat meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat, dengan fokus pada meningkatkan kesadaran tentang DBD.
Seperti, pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) , 3M-Plus dan Larvasidasi.
Untuk pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien hingga saat ini dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus.
Antara lain, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk.
Plus pada metode 3 M Plus, tersebut dimaksudkan untuk melakukan segala bentuk kegiatan pencegahan yang, lanjut Desti, yakni menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan kelambu saat tidur.
Lalu, memelihara ikan, pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk.
Pencegahan lainnya, dapat dilakukan dengan cara menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah dan menggunakan anti nyamuk semprot maupun oles bila diperlukan.
Selain itu, Desti, meminta camat, lurah, dan tokoh masyarakat, untuk mengambil langkah langkah konkret berdasarkan hasil surveilans.
“Termasuk abatisasi, pemberian ikan pemakan jentik, serta fongging/ pengasapan di daerah endemis DBD,” ucapnya.
Desti juga menyampaikan, untuk pencegahan DBD, masyarakat bisa menanam tanaman pengusir nyamuk. “Dirumah juga pakai kawat nyamuk, lotion anti nyamuk, serta menanam tanaman pengusir nyamuk seperti sere, dan lavender,” jelasnya.
Desti menyebut jika ada kasus demam tanpa sebab, masyarakat segera mencari perawatan kesehatan di fasilitas kesehatan, seperti, puskesmas, rumah sakit, atau dokter praktik.