Geger Penemuan Mayat di Ruang Kelas SDN 1 Talang Bojong Lampung Utara
Ilustrasi AI Image Generator--
KOTABUMI - Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Talang Bojong Desa Talang Bojong Kecamatan Kotabumi Kabupaten Lampung Utara, (Lampura) digemparkan dengan penemuan sesosok pria berinisial HR (64), di ruangan kelas sudah tidak bernyawa, Senin 04 November 2024 Sekira Pukul 07.30 wib.
Sontak, hal tersebut menjadi tontonan siswa dan dewan guru yang saat itu, akan melakukan proses belajar mengajar sehari-hati di sekolah tersebut.
"Siswa dan siswi sempat melihat hal itu. Ini menjadi tontonan tidak baik bagi mental siswa. Maka seluruh siswa saat itu, kita jauh kan dari jenazah tersebut, "ucap salah seorang dewan guru yang enggan menyebutkan identitasnya, kepada Radar Lampung, Selasa 6 November 2024.
Sementara, Kasihumas Polres Lampura, Iptu Budiarto mengaku telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Jenazah telah di bawa ke RSUD HM Ryacudu Kotabumi, guna dilakukan visum.
"Jenazah telah di bawa ke RSUD HM Ryacudu Kotabumi, Mengenai korban dan penyebab meninggal dunia karena memiliki riwayat penyakit TBS, "ujar Kasihumas Budiarto.
Lebih lanjut Kasihumas Polres Lampura Budiarto, menyatakan pada Senin 4 November 2024 sekira jam 07.30 WIB, anak korban yang bekerja sebagai guru honorer di SDN 01 Talang Bojong, Desa Talang Bojong.
Diberitahu oleh anak muridnya bahwa ada sesosok seorang lelaki sedang tidur di ruangan kelas, kemudian anak korban minta kepada muridnya untuk matikan sepeda motornya.
Kemudian anak korban mengecek kebenaran tersebut, setalah melihat motor dan melihat satu unit sepada motor Honda Fit S dengan Nopol BE 5318 JH yang terparkir di sebelah sumur sekolah.
"Saat anak korban mengenali bahwa motor tersebut adalah milik ayahnya, lalu anak korban langsung menuju keruangan kelas dan mendapati Ayahnya dalam kondisi terlentang, dengan tangan bersedekap di dada," bebernya.
"Setelah dibangunkan dan dipegang tangannya sudah dalam keadaan dingin dan anak korban meyakini Ayahnya sudah meninggal dunia," ungkap kasigumas Budiarto.
Budiarto menambakan, atas kejadian ini, keluarga korban menerima, dan menolak jenazah untuk di otopsi," pungkasnya (*)