Perusahaan Terigu Terapkan Sustainable Technology

FOTO ADVANCED HEALTH Ilustrasi gandum. --

JAKARTA – Menuju era Industri 4.0, perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kapasitas produksi, dengan memanfaatkan teknologi.

Seperti yang dilakukan perusahan terigu terkemuka, Bungasari, yang menerapkan menerapkan Industri 4.0 yang berorientasikan sustainable technology.

Diungkapkan Presiden Direktur PT Bungasari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya, penerapan Industri 4.0 yang berorientasikan sustainable technology adalah dengan penggunaan ‘Chiller Technology’. Teknologi ini mengonversi gas buang pembangkit listrik menjadi sumber pendingin, kemudian PLTS Atap di pabrik Medan sebesar 2.4 MWP.

Lalu, ‘Smart Machine' di pabrik Cilegon dalam pengoptimalan dan efisiensi penggilingan gandum, serta ‘Smart Logistic System’ untuk optimalisasi sistem logistik dan pergudangan.

Keempat inisiatif tersebut membuahkan hasil positif dan mendorong Kementerian Perindustrian dalam menganugerahkan penghargaan Industri 4.0 kategori sustainable technology bagi Bungasari.

Penghargaan INDI 4.0 Tahun 2024 diserahkan secara langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Presiden Direktur PT Bungasari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya, di Ballroom The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, pada Selasa (1/10).

"Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut ditandai dengan tuntutan akan kreativitas dan inovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi," jelas Budianto melalui siaran pers.

Dalam acara penyerahan penghargaan, Budianto menyampaikan filosofi budaya ‘Kaizen - Continuous Improvement’ sebagai identitas dasar setiap karyawan.

Filosofi tersebut berjalan berdampingan dengan penerapan teknologi Industri 4.0 di Bungasari, yang memungkinkan karyawan dapat bekerja dengan efisien dan kreatif dalam lingkungan kerja yang dinamis, inovatif, serta aman dan ramah lingkungan.

"Dengan semangat 'Continuous Improvement', kami percaya bahwa dengan pengaplikasian teknologi Industri 4.0, Bungasari dapat menjadi produsen tepung terigu terkemuka di Indonesia yang efisien, sustainable, dan ramah lingkungan, sehingga mewujudkan tanggung jawab ESG dalam berbisnis," lanjut Budianto.

Lebih lanjut Budianto memaparkan, dimulai dengan semangat kultur berinovasi yang tumbuh di Bungasari, berikut dengan bimbingan informasi dari Kementerian Perindustrian melalui Bimbingan Teknologi 4.0, Bungasari pun menerapkan transformasi digital di dalam lingkungan perusahaan.

Langkah ini diambil dalam melakukan transformasi digital merupakan upaya yang adaptif dan responsif dalam menjawab tantangan global.

Sebelumnya dalam mendukung program pemerintah ‘Making Indonesia 4.0’, Bungasari mengedepankan ESG (environmental, social, and governance) dengan mengintegrasikan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan serta tanggung jawab sosial.

Tanggung jawabnya yang diwujudkan terhadap kepedulian lingkungan antara lain diperolehnya Sertifikasi Industri Hijau dari Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim untuk tiga pabrik Bungasari di Cilegon, Medan, dan Makassar. (jpc/c1/ful)


Tag
Share