Pembangunan Gedung Perpustakaan Kota Bandar Lampung Masuk Tahap Finishing
FINISHING: Gedung perpustakaan baru di Bandarlampung memasuki tahap finishing. FOTO MELIDA ROHLITA/RADAR LAMPUNG--
RADAR LAMPUNG, BANDAR LAMPUNG - Progres pembangunan gedung perpustakaan lima lantai di Kota Bandarlampung kini mencapai 80 persen dan tengah memasuki tahap finishing.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perpustakaan Bandarlampung Hidayat Ismet, Rabu (18/9).
"Alhamdulillah, proses pembangunan sudah mencapai 80 persen. Saya heran, pekerjaannya cepat, siang malam, dan kini hampir selesai," kata Hidayat kepada Radarlampung, Rabu 18 September 2024.
Saat ini, sambungnya, pihaknya tengah menunggu beberapa proses akhir, seperti pemasangan lift, ACT, pengecatan, dan beberapa penyelesaian lainnya.
"Saat ini tinggal pasang lift, ACT, dan beberapa hal lainnya. Semua ruangan di setiap lantai sudah selesai," ungkapnya.
BACA JUGA:IRT Divonis 10 Bulan Penjara Karena Penggelapan Uang Kosan
Namun, Hidayat mencatat bahwa dana hibah dari pemerintah pusat untuk pembangunan gedung tersebut baru cair sebesar 25 persen.
"Saya kurang paham, mungkin pihak rekanan perlu mengajukan permohonan ke PPK sebelum dana itu bisa dicairkan. Sampai sekarang, baru 25 persen yang diterima," terangnya.
Jika tidak ada halangan, Hidayat berharap gedung baru tersebut dapat diresmikan sebelum atau sesudah Pilkada 2024. "Mudah-mudahan jika semua sudah beres, kita bisa meresmikannya, tergantung keputusan atasan," tambahnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa pembangunan gedung perpustakaan tersebut dikebut dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024. Hidayat menyebutkan bahwa setelah lelang tender, proses pembangunan kini telah mencapai tahap pondasi.
BACA JUGA:Seribu Mahasiswa Ikuti PKKMB IIB Darmajaya
"Alhamdulillah, pembangunannya berjalan cepat. Keempat sudut gedung sudah dikerjakan," katanya pada 27 Mei 2024, setelah menghadiri rapat Paripurna DPRD Kota Bandar Lampung.
Gedung perpustakaan akan berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kemiling, Bandar Lampung. Hidayat menjelaskan bahwa tidak ada peletakan batu pertama karena dana pembangunan berasal dari bantuan pusat, dan peletakan batu pertama mungkin hanya dilakukan saat peresmian.
Dengan anggaran sebesar Rp10 miliar, Hidayat mengatakan pengisian buku dan peralatan lainnya telah diajukan pada APBD.