SMP Al Kautsar Donasi Rp56 Juta untuk Palestina
DONASI: Keluarga besar SMP Al Kautsar memberikan donasi Rp56 juta untuk anak-anak yatim piatu di Palestina. -FOTO DOK. AL KAUTSAR -
BANDARLAMPUNG - Keluarga besar SMP Al Kautsar memberikan donasi Rp56 juta untuk anak-anak yatim di Palestina. Sumbangan ini disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sahabat Yatim.
Serah-terima donasi dilakukan langsung Kepala SMP Al Kautsar Rudiyanto kepada Ustad Tio Kurniawan, Lc., perwakilan dari LAZ Sahabat Yatim, saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah, Selasa (17/9).
Turut hadir Kepala Cabang Sahabat Yatim Ustad Adi Kurniawan, Yusuf Dhika Mahendra, dan dai asal Palestina, Syekh Bayan Abu Ali. Kegiatan diikuti oleh seluruh siswa SMP Al Kautsar, para dewan guru, dan karyawan SMP Al Kautsar.
Rudiyanto mengatakan, kegiatan sumbangan dan penggalangan dana untuk anak-anak yatim piatu Palestina ini dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah. Kegiatan ini bekerja sama dengan LAZ Sahabat Yatim yang memiliki program Safari Dakwah Goes to School Peduli Yatim Palestina.
’’Tujuannya membantu anak-anak yatim piatu Palestina, korban tragedi kemanusiaan di Gaza. Sebagai sesama muslim wajib tolong-menolong. Sumbangan berasal dari para siswa, wali murid, guru, dan karyawan SMP Al Kautsar,” kata Rudiyanto.
BACA JUGA:Tim PKM-KC Unila Ciptakan Alat Pelacak Lokasi Ikan
Pada kesempatan ini, Syekh Bayan Abu Ali menceritakan tentang kondisi Palestina saat ini dan mensyiarkan tentang pembebasan Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa. Syekh Bayan Abu Ali berdakwah menggunakan bahasa Arab dan di-translate ke bahasa Indonesia oleh Ustad Tio Kurniawan.
Di awal ceramahnya, Syekh Bayan Abu Ali mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, para guru, dan siswa yang telah menyambutnya di SMP Al Kautsar.
Syekh Bayan Abu Ali menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berkata bahwa beliau sangat senang dengan para pemuda-pemudi yang menyelamatkan agama Allah. Rasulullah diutus oleh Allah untuk membawa perdamaian, baik di negara Indonesia, Kota Gaza Palestina, ataupun di tempat-tempat lainnya.
’’Allah dan Rasulullah sangat mencintai para pemuda-pemudi yang memiliki kecerdasan, intelektual tinggi, keberanian, dan kehebatan untuk berjuang bersama dalam memperjuangkan agama Allah,” ujar Syekh Bayan Abu Ali.
BACA JUGA:UIN RIL Perkuat Kompetensi Pendamping PPH
Syekh Bayan Abu Ali menegaskan, kalau kita mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka wajib bagi kita untuk menuntut ilmu supaya menjadi anak yang cerdas sehingga ketika meraih cita-cita menjadi tentara, polisi, arsitek, dan profesi lainnya senantiasa dilingkupi dengan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
Syekh Bayan Abu Ali juga menceritakan tentang kisah para pemuda yang sejak remaja sudah menjadi pemimpin, seperti Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, termasuk kisah Salahudin Al Ayyubi yang membebaskan Masjidil Aqsa.
’’Di waktu kecil, Ibu Salahudin berkata kepada Salahudin Al Ayyubi, ‘Ya Salahudin, belajarlah yang rajin, pintar-pintar-lah, tumbuh dewasa, dan besarlah, maka kelak saat kau tumbuh besar dan dewasa bebaskan Masjidil Aqsa’. Itu menjadi doa. Maka Salahudin Al Ayyubi tercatat dalam sejarah sebagai pembebas Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa,” cerita Syekh Bayan Abu Ali.