Perkuat Investasi Kendaraan Listrik

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu Menlu China Wang Yi di Beijing.-Sumber Foto : Kemenlu-

BEIJING - China perkuatan investasi kendaraan listrik di Indonesia guna mendukung pembangunan industri kendaraan listrik (electric vehicles/EV).

Hal tersebut menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menlu China Wang Yi di Beijing, Jumat (23/8) lalu.

Dimana, China menyampaikan komitmen China untuk meningkatkan investasinya di industri kendaraan listrik Indonesia.

Kata Retno, China adalah salah satu mitra penting Indonesia. 

BACA JUGA:Target Inklusi Keuangan Nasional 98 Persen

Kedua belah pihak akan berusaha membangun kepercayaan timbal balik dan memperkuat hubungan yang saling menguntungkan yang didasarkan pada penghormatan terhadap multilateralisme dan hukum internasional.

"Kami telah sepakat untuk meningkatkan investasi China di sektor EV Indonesia guna mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik," ujar Retno.

China telah menjadi salah satu investor asing terbesar di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. 

Sementara China telah berinvestasi di industri pengolahan domestik, Indonesia ingin kemitraan ini mengadopsi prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG).

BACA JUGA:IGA 2024, Lambar Sampaikan 132 Inovasi

"Saya menekankan pentingnya memiliki kemitraan berkualitas yang memperhatikan prinsip-prinsip ESG dan standar internasional, termasuk prinsip-prinsip panduan PBB tentang bisnis dan hak asasi manusia," ungkapnya.

Pada awal bulan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik milik raksasa material baterai asal China, BTR, di Kendal, Jawa Tengah. Pabrik itu mampu memproduksi 80.000 ton bahan anoda untuk baterai lithium-ion setiap tahunnya. 

Angka itu cukup untuk mendukung produksi 1,5 juta kendaraan listrik. BTR berencana untuk menggandakan kapasitas produksi tahunan tersebut.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat China telah menginvestasikan US$ 3,9 miliar sepanjang paruh pertama 2024.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan