Siapkan 1,55 Juta Hektar Lahan Untuk Sapi Perah

Ilustrasi pemerintah melalui Kementerian Pertanian cari lahan 1,55 juta hektar.---Sumber foto : Pixabay.---

JAKARTA - Kementrian Pertanian (Kementan) tengah menyiapkan lahan seluas 1,55 juta hektar untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang salah satu komponennya adalah susu gratis.

Lahan tersebut disiapkan untuk 1,5 juta ekor sapi perah, hingga untuk kebutuhan pakannya.

Hal tersebut disampaikan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan Prof. Ali Agus di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta..

“Kami sekarang ditugasi untuk mendukung itu, mencari lahan tidak kurang dari 1,5 juta hektare di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Ali.

BACA JUGA:Top! Gandeng Mahasiswa dan Media, Polisi Lampura Salurankan Bansos

Ali menyebut bahwa kebutuhan lahan itu telah dihitung berdasarkan kebutuhan pakan untuk 1,5 juta ekor sapi perah yang bakal diimpor dari berbagai negara. 

“Sapi itu makan tiap hari. Sapi makan sehari bisa 40 kilogram (kg) rumput dan 40 kg rumput itu harus dihasilkan dari berapa luas lahan. Nah, itu sudah kita hitung,” ujar Ali.

Menurut Ali saat ini tim dari Kementan masih memetakan lahan-lahan di berbagai wilayah di Indonesia yang dinilai potensial untuk mendukung program itu.

Beberapa daerah yang telah didatangi untuk penyiapan lahan antara lain di dataran tinggi wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah; Berastagi, Sumatera Utara; dan Palembang di dekat Muara Enim, Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Bawa Mobil Pick Up Komplotan Maling di Tulang Bawang Lampung Gasak 2 Motor, Tabung Gas, Hingga HP

“Sekarang ini diakui atau tidak, kan hampir tidak ada lahan yang diperuntukkan khusus untuk menanam rumput, padang rumput, supaya sapi bisa hidup. Lahan kita semua ini di samping kalau enggak untuk hutan, kebun, kebun sawit, terus tanaman pertanian,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Kementan juga telah mensosialisasikan penyiapan lahan itu ke petani-petani sawit di Palembang dengan harapan sekaligus mereka memelihara sapi sehingga tercipta integrasi antara sawit dan sapi.

“Kalau kita ingin swasembada susu, harus ada sapi. Sapi ada kalau ada rumput, rumput ada kalau ada tanah, lahan ditanami rumput. Nah ini lahannya enggak ada, ini sedang kami perjuangkan,” terangnya.

Sementara, lanjut Ali, untuk penyiapan 1,5 juta ekor sapi perah, pemerintah sedang melakukan penjajakan impor dengan Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, dan Brazil. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan