Pemprov Lampung Subsidi 1.000 Ton Beras

ANTUSIAS: Masyarakat antusias mengikuti operasi pasar di halaman kantor Disperindag Lampung, Rabu (15/11).-FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA -

Gunakan Dana BTT

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi Lampung menyiapkan subsidi beras 1.000 ton menggunakan dana biaya tak terduga (BTT). Seribu ton beras yang disubsidi dana BTT Pemprov Lampung ini direncanakan mulai disalurkan pada minggu keempat November 2023.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung Elvira Umihanni mengatakan subsidi beras dari dana BTT tinggal menunggu realisasi.

“Mungkin lebih ke minggu keempat sih (penyalurannya, Red) kita butuh kurang lebih 1.000 ton beras,” ujar Elvira Umihanni.

Terkait nominal dana BTT yang digelontorkan untuk subsidi 1.000 ton beras, Elvira Umihanni belum bisa menyampaikan karena masih menunggu fiksasi.

Seribu ton beras ini, kata Elvira Umihanni, disubsidi menggunakan dana BTT sehingga harga jual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp10,9 ribu/kg.

“Ya berasnya nanti ditebus dibahas harga pasar. Sebab, saat ini harga beras di pasaran mencapai Rp13,5 ribu/kg,” ucap Elvira Umihanni.

Subsidi beras ini, menurut Elvira Umihanni, akan disebar ke 15 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung agar masyarakat dapat membeli beras dengan harga Rp10,9 ribu/kg.

“Kita bagi di kabupaten/kota beras seribu ton ini. Kita kerja sama dengan daerah untuk menentukan calon penerimanya,” ungkap Elvira Umihanni.

 

Lanjut Elvira Umihanni, dalam pelaksanaan subsidi beras ini Pemprov Lampung akan menugaskan BUMD PT Wahana Raharja unyuk menyediakan pangan murah kepada masyarakat Lampung.

“Ini salah satu upaya Pemprov Lampung dalam memberikan subsidi terhadap komoditas pangan yang kita intervensi harganya,” ungkap Elvira Umihanni.

Disampaikan Elvira Umihanni, pelaksanaan subsidi beras ini dilakukan secara merata di kabupaten/kota. Setiap titik lokasi jumlah beras yang disiapkan sebanyak 2,5 ton.

“Untuk kuota per daerah itu kita sesuai dengan proporsi jumlah penduduk. Kemudian dibagi dibeberapa titik. Satu titik itu volumenya 2,5 ton dan harga 1 kilogramnya Rp10.900 sesuai HET,” terang Elvira Umihanni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan