Hanya Andalkan Fabio Quartarao, Akankah Yamaha Bangkit?
MENANTI KEBANGKITAN YAMAHA: Pembalap Yamaha, Fabio Quartararo kini menjadi andalan di MotoGP karena rekan setimnya Alex Rins sedang mengalami cidera. -FOTO MOTOGP-
JAKARTA - Menjelang seri ke-11 MotoGP di sirkuit Red Bull Ring Austria yang akan digelar pekan depan, Yamaha sepertinya harus benar-benar meningkatkan performa motor.
Hingga seri ke-10 lalu, dua wakil Yamaha Fabio Quartararo dan Alex Rins tercecer hingga ke peringkat 14 dan 21 klasemen pembalap.
Sementara Yamahasaat ini hanya menempati peringkat 4 klasemen konstruktor tim. Tim pabrikan asal Jepang ini tertinggal jauh dari Ducati yang kini memimpin dengan 352 poin.
Yamaha memang tidak beruntung musim ini. Pada pertengahan Mei lalu, Cal Crutchlow yang merupakan test rider mengalami cedera.
BACA JUGA:Juarai Community Shield, Bukti Manchester City Masih Perkasa
Lalu ditambah sebulan kemudian, giliran pembalap kedua Alex Rins yang cedera. Praktis, saat ini hanya tinggal Fabio Quartararo yang harus melakukan pengembangan motor YZR-M1 seri 2024.
Yamaha kemudian menunjuk Remy Gardner untuk menggantikan Alex Rins. Pembalap dari tim GRT Racing-Yamaha yang tampil di Superbike itu masuk pembalap wildcard di MotoGP sejak di MotoGP Jerman di Sachsenring pada Juni lalu.
Dari penampilannya, Remy Gardner sedikit mengalami kesulitan menjinakkan motor YZR-M1 seri 2024. Maklum saja pembalap peringkat ke-7 klasemen sementara WSBK 2024 itu sudah terbiasa dengan Yamaha R1.
Sejak zaman Valentino Rossi, Yamaha terkenal dengan handling mulus dan pengendalian yang ramah bagi pembalap.
BACA JUGA:Eko Yuli Belum Mau Pensiun
Tetapi, YZR-M1 kini sudah menjadi jauh lebih agresif dalam beberapa musim terakhir. Karena para insinyur Yamaha mencoba meningkatkan performa mesin agar dapat menyamai mesin-mesin pabrikan Eropa.
"Cukup sulit untuk mengendalikan slide motor saat full throttle," Remy Gardner mengakui, seperti dikutip Crash.
"Aku mengalami beberapa momentum di akhir balapan, dan bahkan di Sprint Race di sirkuit Sachsenring. Seperti di beberapa momen highside. Tapi untungnya aku secepat kucing. Menyelamatkan mereka. Mungkin karakternya motor ini lebih mirip mesin 2 tak, namun mesinnya tidak terlalu banyak getaran. Hanya delivery tenaganya yang membuat motor terasa beda," paparnya.
Pembalap yang berusia 27 tahun itu memilih untuk tetap optimistis.
BACA JUGA:Lamtim Siap Usulkan 5 Venue untuk Dukungan Tuan Rumah PON XXIII
"Bakal menyenangkan melihat apa yang bisa kulakukan, jika aku mendapatkan lebih banyak waktu di atas motor YZR-M1. Semoga feedback-ku berguna buat Yamaha," harap Gardner.
Fabio Quartararo, yang sempat melakukan uji coba sendiri di Valencia saat jeda musim panas lalu, mengatakan hal yang mirip dengan Remy Gardner.
Dalam uji coba itu, kabarnya, Quartararo membawa 3 mesin berbeda. Entah apa alasannya, saat di seri ke-10 Silverstone lalu Yamaha malah menurunkan mesin utamanya.
"Kami sedang mengusahakannya agar siap. Kurasa mesin yang kami uji coba di Valencia bisa menjadi harapan yang baik bagi kami, aku berusaha keras untuk mewujudkannya sesegera mungkin," tutur Quartararo.
BACA JUGA:Dua Atlet Panjat Tebing Tersingkir di Perempat Final Olimpiade Paris 2024
Juara dunia Motogp 2021 itu menaruh berharap besar agar mesin itu bisa mengaspal bersamanya hingga akhir musim. Beberapa teknisi Yamaha saat ini sibuk memperbaiki performa YZR-M1, berdasarkan data masukan dari Quartararo itu.
Menggabungkan spek mesin dengan perangkat elektronik di motor memang mudah, problemnya masih berkutat di handling motor.
"Ini lebih baik, karena kami menemukan handling yang kurang lebih sama dengan musim 2021 dan 2022," ujar Quartararo, yang catatkan kemenangan MotoGP terakhirnya di Grand Prix Jerman 2022 dengan YZR-M1.
Bagi penggemar tim Garpu Tala julukan Yamaha di MotoGP, tampaknya harus lebih bersabar untuk menanti kejutan dari tim pabrikan.
BACA JUGA:Ini Rahasia Rizki Juniansyah Atlet Angkat Besi Raih Emas Olimpiade Paris 2024..
Sekali lagi, Yamaha baru punya tim satelit mulai musim depan. Dan badai cedera yang dialami Cal Crutchlow dan Alex Rins telah menyulitkan proses revisi performa YZR-M1 musim ini.
Untungnya, sosok Remy Gardner sebagai pembalap wildcard di MotoGP sekaligus pembalap di Superbike WSBK, masih bisa diperbantukan untuk menambahkan data untuk perbaikan performa YZR-M1.
Sedikit flashback, Yamaha pernah berjaya banget di Valentino Rossi, 2004-2009, dan era Jorge Lorenzo 2008-2016. Setelah era Jorge Lorenzo, regulasi balap Motogp terus berkembang, dan Yamaha mulai kesulitan perlahan-lahan.(disway/nca)