Dukung Supermarket Boikot Produk Israel
Edukasi Masyarakat, Sosialisasi hingga Mal
BANDARLAMPUNG - Perwakilan organisasi massa (ormas) Islam di Lampung sekaligus Koordinator Aksi Bela Palestina Yasir memberikan dukungan penuh terhadap ritel atau supermarket untuk mematuhi fatwa haram Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan tidak menjual produk-produk terafiliasi dengan Israel. Seperti halnya telah dilakukan supermarket di wilayah Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, yang dengan tegas tidak lagi menjual produk-produk terafiliasi Israel tersebut.
’’Kita melihat itu memang hal yang harus dilakukan. Itu adalah kewajiban kita sebagai umat Islam sekaligus rakyat Indonesia karena kita harus menjunjung tinggi nilai kemerdekaan, dan penjajahan harus dihapuskan. Sebab, kejadian saat ini di Palestina adalah genosida (pembantaian besar-besaran untuk memusnahkan warga Palestina), bukan peperangan. Dan, Israel mendapatkan sumber bantuan dari produk-produknya yang dijual di antaranya di Indonesia," kata Yasir, Kamis (16/11).
Menurut dia, sudah seharusnya masyarakat memboikot produk-produknya untuk membangkrutkan zionis Israel agar tidak bisa lagi membeli senjata untuk membunuh warga Palestina. ’’Kalau kita membeli produk-produk itu artinya kita ikut mendukung pembunuhan saudara-saudara kita di Palestina. Dan, kami sangat setuju dengan tindakan supermarket itu (di Kepulauan Riau, Red)," ujarnya.
Yasir juga sempat membocorkan akan melakukan aksi lanjutan masyarakat Lampung seperti belum lama ini digelar di Tugu Adipura. Yaitu dengan menyosialisasikan produk-produk yang terang-terangan mendukung Israel.
’’Kami selain telah menyerukan boikot produk Israel, juga dalam waktu dekat melakukan aksi menyosialisasikan produk-produk yang terang-terangan terafiliasi Israel melalui seribu banner dan akan kita sebarkan ke tempat-tempat umum. Termasuk pasar, masjid, bahkan mal yang saat ini dananya masih digalang," ungkapnya.
Dia juga berharap apa yang dilakukan supermarket di Riau dapat diikuti supermarket yang ada di Lampung. ’’Meskipun kita tahu bahwa mereka (pihak penjual produk terafiliasi Israel, Red) juga pasti melakukan berbagai cara mulai dari bonus sampai diskon besar tidak seperti biasanya. Harapan kita ya gerai atau supermarket di Lampung juga melakukan hal yang sama seperti di Riau," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi pemboikotan produk-produk Amerika Serikat yang terafiliasi dengan Israel tampaknya bukan omong kosong belaka. Ya, beberapa media sosial pun memviralkan supermarket yang dengan sengaja menempel tulisan ’’tidak dijual’’ pada setiap produk yang disebut-sebut terafiliasi dengan Israel, di antaranya Unilever dan Nestle.
Dalam video yang diunggah akun @khabarziman memberitahukan supermarket tersebut tidak menjual produk-produk dimaksud dengan penempelan secarik kertas. Terlihat dalam kertas tersebut tertuliskan: barang ini tidak dijual sesuai fatwa MUI dan di atasnya bertuliskan Supermarket Al-baik.
Usut punya usut, ternyata hal itu benar dilakukan salah satu supermarket di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Postingan tersebut lantas membuat banyak dukungan dari netizen yang memberi semangat, bahkan mendorong kebangkrutan Israel karena telah membombardir Gaza, Palestina, secara brutal.
Seperti dituliskan @aseppraden, ’’Saya doakan pemilik toserba atau supermarket ini diberikan rezeki seluas-luasnya oleh Allah SWT," ujarnya.
Kemudian @najmi, ’’Semoga seluruh dunia mengikuti dan menerapkan hal ini. Amin," tulisnya.
Ditambah @akmalaby, "Jangan pernah takut boikot, rezeki Allah yang ngatur," sambungnya dengan ribuan komentar lainnya.
Sementara, pantauan Radar Lampung di minimarket dan supermarket yang ada di Bandarlampung, pengaruh boikot produk berafiliasi dengan Israel juga terlihat. Meski produk-produk tersebut masih dijual, pihak minimarket mendiskonnya dengan harga lebih murah dari sebelumnya. Seperti sabun Lifeboy, pembersih wajah Ponds, dan Aqua.