Mahasiswa Itera Ciptakan Alat Pendeteksi Kelainan Tulang Belakang

Senin 22 Jul 2024 - 20:47 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Syaiful Mahrum

BANDARLAMPUNG - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang memperoleh pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa 2024 Kategori Karsa Cipta (PKM-KC) berhasil menciptakan inovasi alat pendeteksi kelainan tulang belakang. Alat ini dinamakan Spine Assessment.

Spine Assessment dikembangkan oleh mahasiswa Itera yang sebagian besar berasal dari Program Studi Teknik Biomedis yang diketuai Anisa Prasetya Putri Kartini dengan anggota Mundy Malvina, Adelia Nuraini, Nadiyah, dan Putri Utami dari Prodi Matematika. 

 

Tim mahasiswa ini dibimbing dosen Prodi Teknik Biomedis Itera, Rudi Setiawan, S.T., M.T. 

 

Anisa Prasetya menjelaskan, Spine Assessment mampu mengidentifikasi kelainan tulang belakang seperti skoliosis, lordosis, dan kifosis secara otomatis. 

 

"Berbeda dengan alat konvensional, alat ini menggunakan teknologi sensor dan pemrograman berbasis machine learning," kata Anisa Prasetya.

 

Anis Prasetya menyatakan Spine Assessment tidak hanya berfungsi untuk mendeteksi, tapi juga sebagai alat monitoring yang dapat mempermudah tenaga medis dalam memantau kondisi tulang belakang pasien dan menyusun rencana perawatan yang lebih terarah. 

 

"Dapat mengukur kemiringan tulang belakang dengan akurat dan memberikan output berupa diagnosis kelainan tulang belakang yang dialami pasien. Kami berharap inovasi ini dapat memberikan dampak positif bagi dunia kesehatan, terutama dalam mempercepat proses deteksi dan monitoring pasien dengan kelainan tulang belakang," jelas Anisa Prasetya.

 

Sementara Rudi Setiawan menambahkan, latar belakang pengembangan alat ini berawal dari kebutuhan yang mendesak akan alat yang mampu mendeteksi kelainan tulang belakang secara cepat dan akurat. 

 

Tags :
Kategori :

Terkait