Dia meyakini jika sinergi antar pemangku kepentingan dan maraknya penggunaan produk UMKM lokal akan memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM yang mendominasi demografi masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur Lampung Samsudin memberikan apresiasi yang tinggi. ”Dengan pelaksanaan kegiatan Lampung Begawi ini, kami berharap sinergi dan kerjasama yang erat antara Pemerintah Provinsi Lampung, Bank Indonesia dan para pemangku kepentingan lainnya dapat terus diperkuat untuk kemajuan UMKM dan perekonomian Lampung” tandasnya
Menurutnya, Lampung Begawi tahun 2024 merupakan salah satu upaya dalam mengkampanyekan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBBWI) melalui serangkaian kegiatan.
BACA JUGA:Bank Indonesia Target Tambah 16 Ribu Pengguna QRIS di Gorontalo
Dalam gelaran tersebut, Bank Indonesia memfasilitasi penyelenggaraan pameran untuk lebih dari 60 UMKM food, fashion & craft.
Sebagian besar dari UMKM yang mengikuti Lampung Begawi 2024 telah mengikuti berbagai program pembinaan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia. Termasuk dari program coaching dan onboarding yang mendukung perkembangan UMKM.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Lampung Begawi 2024, Bank Indonesia meningkatkan sorotan showcasing UMKM produk unggulan Lampung, yaitu wastra dan kopi.
Selain itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Lampung dan BBPOM Provinsi Lampung juga meluncurkan beberapa program inovatif. Yaitu PAKAI QRIS PUSAKA, Kios Inflasi dan Mobil TOP. Berkolaborasi dengan Balai Besar POM dengan menggandeng pemerintah daerah.
BACA JUGA:Bank Indonesia Gelar Bincang Milenial
Program PAKAI QRIS PUSAKA (Produk Unggul, Sehat, Berkualitas dan Aman) untuk UMKM Berjaya (Berkelas Sejahtera Mendunia) yang bertujuan untuk mendorong peningkatan mutu produk UMKM melalui implementasi good manufacturing product (GMP) dan kepemilikan Izin Edar Badan POM. Serta meningkatkan pelayanan prima dengan Go Digital melalui pemanfaatan QRIS.
Adapun Kios Inflasi dan Mobil TOP (Transportasi Operasi Pasar) merupakan bagian dari upaya terpadu dalam mengendalikan inflasi pangan dengan menjaga ketersediaan stok dan keterjangkauan harga melalui perluasan jangkauan pasar murah di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Lampung. (Adv/Rif)