BANDARLAMPUNG - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sepertinya tidak mau terburu-buru mengeluarkan rekomendasi kepada calon kepala daerah (cakada) di Lampung. Partai berlambang banteng moncong putih ini hati-hati sekali sebelum menentukan sosok yang akan mereka dukung.
Ketua Penjaringan dan Penyaringan Cakada DPD PDI Perjuangan Lampung, Watoni Noerdin menyebut, rekom diperkirakan baru akan keluar pada awal Agustus mendatang atau mendekati waktu pendaftaran cakada.
Saat ini, kata dia, berkas Cakada yang telah mengikuti penjaringan dan penyaringan lewat PDI Perjuangan telah disetorkan ke DPP. “Puncaknya itu Rakerda kemarin yang dihadiri Pak Utut dan Pak Made Urip dari DPP. Setelah itu, seluruh berkas dibawa ke DPP. Saat ini belum diotak-atik berkas itu. Karena saat ini sedang akan dilaksanakan survei. Nah setelah survei nanti baru akan dilihat berkas itu,” terangnya, Kamis 20 Juni 2024.
Dia menyebut, survei itu akan dilaksanakan pada Juni 2024 mendatang. “Bulan Juni mulai survei. Tepatnya tanggal 20-an ke atas,” ungkapnya.
Watoni menambahkan, penerbitan rekom di PDIP harus melalui sejumlah tahapan. “Kalau di PDI Perjuangan itu, ada semacam proses penjaringan dan penyaringan. Itu ada manajemennya sendiri,” katanya.
Dijelaskan, tahapan dimulai dengan proses penjaringan. Ketika ada yang mendaftar, PDIP akan melihat lebih dulu kelengkapan persyaratan masing-masing cakada. “Kalau sudah lengkap, baru kita saring. Saat disaring itu juga dilihat apakah dia punya track record yang baik atau tidak. Lalu persyaratannya mau dilengkapi atau tidak. Kalau dia tidak melengkapi ya terbuang dia,” paparnya.
Bagi cakada yang melengkapi persyaratan, dia berhak masuk dalam bursa nama yang diusulkan ke DPP. Namun sebelum penentuan rekomendasi, ada tahapan survei yang juga harus dilaksanakan.
“Survei itu yang dilihat ada beberapa aspek. Seperti elektabilitas, popularitas, visi misi, bisa diterima masyarakat atau tidak. Jadi tidak hanya elektabilitas dan popularitas saja,” bebernya.
Hasil survei itu, lanjutnya, akan menjadi catatan. “Baru nanti DPP akan memanggil calon-calon tersebut. Untuk dilakukan pendalaman atau fit and proper test yang mengacu dari proses di DPD,” sambungnya.
Watoni mengaku, partainya tidak membedakan calon dari internal maupun dari eksternal partai dalam hal rekomendasi ini. “Jadi gini, kalau kader internal partai ini punya track record yang bagus, jaringan yang bagus ya tentunya kita memberikan semacam catatan. Nah yang eksternal itu, kalau yang bagus ya sama punya catatan. Jadi, semua itu sama. Cuma kalau internal itu diprioritaskan itu maksudnya hanya untuk pencalonan,” jelasnya lagi.
Terakhir, lanjutnya, setelah survei pra rekom pihaknya juga akan melakukan survei menyangkut pemenangan calon.
Diketahui, beberapa kandidat gubernur telah mendaftar di PDIP. Di antaranya Umar Ahmad, Hanan A. Rozak, Arinal Djunaidi, Yusuf Kohar, Riswan Mura, Nuriah Bastari, Bambang Handoko, dan Hariyanto.
Kemudian empat balonwagub yang mendaftar adalah Irfan Nuranda Djafar, Edy Irawan Arief, Abu Hasan, dan Yanuar Irawan. (jen/c1/fik)