Di kebun Forever Green, kata Gracia, pihaknya menyiapkan sekitar 5 persen lahan dari luas lahan 1.200 meter persegi untuk budi daya bayam batik. Hal itu disesuaikan dengan kondisi pasar sekarang. ’’Pelanggan bayam batik itu rumahan, belum ada yang restoran,” ungkapnya.
BACA JUGA:Tips Budi Daya Bayam Batik di Kebun Hidroponik Ala Forever Green
Selain bayam batik, kebun Forever Green memproduksi sekitar 18 jenis sayuran. Di antaranya, pakcoi, romaine, kailan, samhong, pagoda, selada keriting, sawi pahit, caisim, butterhead, lolorosa, cherry tomato, brokoli, buncis lokal, daun bawang, pare, dan sayuran hidroponik lainnya.
Gracia mengatakan, kebunnya tidak hanya menjadi tempat produksi sayuran, tapi juga menjadi tempat belajar bagi mahasiswa dan pelajar. Forever Green membuka program magang bagi mahasiswa. Sampai saat ini sudah ada sekitar 75 mahasiswa yang magang di kebun Forever Green.(jpc/nca)