Salah Satunya Model Pembelajaran Komedi Tunggal
BANDARLAMPUNG - Balai Bahasa Provinsi Lampung (BBPL) mempunyai solusi agar pembelajaran bahasa daerah lebih menyenangkan dan jadi wahana ekspresi pembelajaran. Yakni melakukan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) menjadi wahana ekspresi pembelajaran.
Karena itu, BBPL menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) RBD Tingkat SMP, Kamis–Sabtu (10–12/7). Bimtek RBD yang diikuti 112 peserta dibuka langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Thomas Amirico.
Thomas mengharapkan para guru dapat mengembangkan bahan ajar yang lebih adaptif. ’’Sesuai dengan kurikulum yang digunakan saat ini, yakni pembelajaran mendalam (deep learning). Harapan kami, materi bahasa Lampung bisa diterima lebih baik. Tugas guru bukan hanya bekerja, tapi juga mendidik para siswa. Karena itu, para guru harus memiliki strategi dan kreativitas dalam menyampaikan materi pembelajaran,” katanya.
Sedangkan Kepala BBPL Halimi Hadibrata, M.Pd. menyampaikan bahwa RBD bertujuan mengubah sikap negatif masyarakat terhadap bahasa, sastra, dan budaya daerah menjadi sikap positif.
’’Kami sangat berharap RBD menjadi wahana ekspresi para pembelajar dalam menggunakan bahasa daerah. Salah satunya melalui model pembelajaran komedi tunggal. Pembelajaran komedi tunggal memang tidak disebutkan secara eksplisit dalam kurikulum. Tapi, kemampuan berkomedi tunggal mampu melatih keterampilan berbicara anak, terutama berbicara menggunakan bahasa Lampung,” jelas Halimi.
Sementara Ketua Pelaksana Bimtek RBD Sustiyanti menjelaskan bahwa kegiatan RBD telah dilaksanakan sejak 2023. ’’Setiap tahun, model pembelajaran dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan para siswa yang merupakan tunas bahasa ibu. Pada 2025 ada penambahan model pembelajaran baru, yaitu bernyanyi lagu Lampung. Harapan kami, model ini dapat mengenalkan budaya Lampung lebih dekat dengan siswa dan membuat mereka senang belajar bahasa, sastra, dan Lampung,” ujarnya.
Sustiyanti berharap setelah mengikuti Bimtek RBD, para guru dapat melakukan pengimbasan kepada guru sejawat di tempat tugas masing-masing. ’’Para guru yang terimbas mengajarkan model-model yang ada kepada para siswa sehingga tumbuh tunas-tunas bahasa ibu. Puncak kegiatan RBD ini adalah Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang diselenggarakan Oktober 2025,” ungkapnya. (rls/gie/c1)