AIRHITAM — Ancaman serangan Harimau Sumatera masih menghantui kawasan hutan Register 46B Gunung Sekincau, Pekon (Desa) Sukadamai, Kecamatan Airhitam, Lampung Barat.
Dalam 11 bulan terakhir, lima warga menjadi korban. Empat meninggal dunia, dan satu lainnya mengalami luka serius.
Kondisi tersebut mendorong petugas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) mengambil langkah tegas.
Sosialisasi dan pemasangan peringatan terus digencarkan. Warga diimbau untuk tidak lagi beraktivitas secara sembarangan di kawasan tersebut—terutama pada zona rawan konflik satwa liar.
“Pemasangan banner peringatan kami sebar di jalur lintasan masyarakat. Isinya antara lain larangan masuk hutan sendirian, larangan berhenti di titik-titik tertentu, serta imbauan menghindari aktivitas ketika memasuki senja atau dini hari,” kata Subali, petugas Resort TNBBS Sekincau.
Langkah tersebut bukan sekadar inisiatif lokal. Direktorat Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup (LHK) juga telah mengeluarkan instruksi agar semua lini memperketat pengawasan dan sosialisasi di wilayah konservasi.
Apalagi, insiden terakhir terjadi di area yang diduga kuat menjadi lokasi perambahan hutan secara ilegal. Seorang warga tewas diterkam harimau ketika sedang melakukan aktivitas di zona tersebut.
Evakuasi korban melibatkan tim gabungan dari TNBBS, Inafis Polres Lampung Barat, Polsek Sumberjaya, Kodim 0422/LB, Koramil Sumberjaya, Puskesmas, serta aparat Kecamatan Airhitam.
Situasi ini menjadi pengingat keras. Kawasan hutan konservasi bukan tempat aman untuk aktivitas manusia, apalagi jika dilakukan tanpa izin.
Pemerintah berharap, peringatan ini mampu membuka mata warga bahwa menjaga jarak dari habitat satwa liar adalah langkah terbaik untuk keselamatan bersama.
Diketahui sebelumnya, Sudarso (50) tewas diduga dimangsa harimau. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kepolisian di lokasi penemuan jasad Sudarso yang merupakan warga Karang Randu, Grobokan, Jawa Tengah.
Jasad petani kopi ini ditemukan dengan kondisi mengenaskan dan hanya tinggal kepala di Talang Lobang, Kecamatan Airhitam, Lampung Barat (Lambar).
Kasatreskrim Polres Lampung Barat, Iptu Juherdi Sumandi menyebutkan hasil olah TKP menguatkan dugaan serangan harimau.
”Sekitar 400 meter dari lokasi ditemukan jejak kaki, kotoran, dan tanda-tanda keberadaan harimau dewasa,” jelasnya.
Selain itu, petugas hanya menemukan sebagian tulang belulang korban.