Saat ini, Indonesia berada di peringkat keempat grup C dengan 9 poin dari 8 pertandingan, di bawah Jepang (20 poin), Australia (13), dan Arab Saudi (10). Hanya dua tim teratas yang lolos otomatis, sedangkan peringkat ketiga dan keempat masih berpeluang melalui fase playoff.
PSSI telah menggelar pemusatan latihan (TC) di Bali demi mempersiapkan laga krusial ini. Erick yakin dengan performa positif tim, yang sebelumnya menang atas Arab Saudi (2-0) dan Bahrain (1-0), Rizky Ridho dan kawan-kawan bisa revans atas kekalahan 1-2 dari Tiongkok di pertemuan pertama.
’’Kita sudah siap. Pemain sudah kerja keras, dan saya yakin dukungan suporter bisa membuat mereka lebih semangat,” kata Erick.
Erick Thohir juga berharap Presiden Prabowo Subianto dapat hadir di stadion untuk memberikan dukungan moral langsung. Namun, ia belum bisa memastikan kehadiran Presiden karena padatnya agenda.
’’Saya mengharapkan datang. Namun, tentu dengan kesibukannya, beliau yang memutuskan,” tambahnya.
Pertandingan melawan China menjadi penentu nasib Timnas Indonesia. Jika menang, peluang lolos lewat jalur playoff tetap terbuka. Setelah itu, Indonesia akan bertandang ke Jepang pada Selasa (10/6/2025) untuk laga pamungkas yang diprediksi berlangsung berat.
Namun, tantangan bagi Timnas Garuda tidak ringan. Berdasarkan data situs 11v11, Indonesia belum pernah menang atas China dalam 38 tahun terakhir. Kemenangan terakhir terjadi pada 20 Februari 1987 di ajang King’s Cup. Sejak saat itu, hasil pertandingan lebih sering berpihak pada China.
Beberapa media asing ikut memberikan perhatian terhadap laga ini, bahkan menyampaikan prediksi skor mereka. Media olahraga asal Inggris, SportsMole, mengulas performa Timnas Indonesia yang dinilai belum menunjukkan konsistensi. Dalam lima pertandingan terakhir, Garuda mencatat dua kemenangan, dua kekalahan, dan satu hasil imbang.
SportsMole menyebut bahwa laga kontra Tiongkok akan menjadi tantangan penting bagi Patrick Kluivert untuk membawa timnya tampil lebih solid dan disiplin.
Tak hanya itu, SportsMole juga menilai pertahanan Tiongkok cukup rentan dan bisa dimanfaatkan oleh strategi serangan cepat serta transisi ofensif Indonesia. Mereka memprediksi hasil akhir akan berpihak pada Indonesia dengan skor tipis 2-1.
Sementara itu, Sportskeeda, media olahraga dari India, memperkirakan Indonesia akan menang dengan skor tipis 1-0. Mereka mencatat bahwa meskipun statistik sejarah berpihak pada China, kondisi pertahanan mereka yang paling rapuh di Grup C dengan 19 kali kebobolan menjadi celah besar yang bisa dimanfaatkan Indonesia.
Media asal Tiongkok, Sohu, menyoroti komposisi skuad Timnas Indonesia yang banyak diisi oleh pemain naturalisasi. Dari sebelas pemain yang diprediksi sebagai starter, hanya Egy Maulana Vikri yang merupakan produk asli pembinaan lokal.
Sementara itu, pemain lainnya berasal dari klub-klub Eropa dan Australia seperti Wolverhampton (Inggris), FC Twente (Belanda), Venezia (Italia), hingga Brisbane Roar (Australia).
Sohu juga menyoroti isu adaptasi iklim sebagai tantangan bagi para pemain naturalisasi Indonesia. Menurut mereka, meski bertanding di Jakarta, kondisi suhu panas dan kelembapan tinggi bisa menjadi hambatan karena banyak pemain Indonesia yang terbiasa dengan cuaca Eropa.
Meski demikian, Sohu mengingatkan agar timnas Tiongkok tetap fokus pada permainan sendiri dan tidak terpengaruh tekanan suporter tuan rumah. Dengan sejarah yang panjang, kondisi klasemen yang ketat, serta berbagai sorotan dari media internasional, laga ini menjadi ujian penting bagi Timnas Indonesia untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026. (beritasatu/c1/yud)