Bung Karno dan Cerita Lucu Kopiah Gresik

Kamis 29 May 2025 - 22:19 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

 

Dia pun menceritakan bagaimana cara Anang menggandakan peci. ’’Kurang ajar Anang. Nek ngono sing dosa aku apa Anang? (Kalau begitu yang berdosa saya)” tanya Bung Karno. ’’Anang,” sahut Roeslan.

 

”Dhuwik sakmono akehe jange digawe apa Bung? (Uang begitu banyak akan digunakan untuk apa Bung)” tanya Roeslan.   ’’Gawe zakat fitrahku. Gowoen kabeh dhuwik iki nang makam Sunan Giri. Dumno nang wong-wong melarat nok kono (Untuk zakat fitrahku. Bawa semua uang ini ke makam Sunan Giri. Bagikan pada orang-orang miskin di sana),” kata Bung Karno.

 

 

Puti Guntur Soekarno, salah seorang cucu Bung Karno, pada awal 2018 pun pernah mengenang tentang masa lalu kakeknya. Dia berkunjung ke rumah Suharto, perajin kopiah yang tinggal di Jalan Sindujoyo IX, Gresik. ’’Saya dapat informasi, jika dulu Bung Karno sempat pesan kopiah dari sini,’’ ujar perempuan yang kini menjadi anggota DPR RI itu.

 

Waktu itu, memang Bung Karno tidak langsung datang ke Gresik. Namun, melalui perantara. Suharto pun mengiyakan pernyataan Puti. Bung Karno memang beberapa kali memesan kopiah Gresik. Saat itu, yang mengerjakan adalah Munawar, almarhum ayah Suharto.’’Semasa Bapak masih hidup pernah bercerita, bahwa kopiah yang dikerjakan salah satunya pesanan Presiden Soekarno,’’ ungkapnya.

 

Suharto tidak ingat persis bahan dan jenis apa kopiah pesanan Bung Karno itu. Yang diingat, sekitar 1962-1963, ayahnya dipercaya pabrik Tiga Udang di Surabaya, untuk mengerjakan kopiah pesanan Presiden Soekarno. ’’Namanya pesanan khusus untuk Presiden, jumlahnya tentu juga tidak banyak,’’ kenang Suharto.

 

Puti juga sempat napak tilas ke makam Sunan Giri. Bung Karno juga pernah berziarah ke makam salah satu di antara Wali Songo. Menurut penuturan Umar Faisol Masyhud, juru kunci makam Sunan Giri, Bung Karno berziarah ke makam Sunan Giri pada 1955. Kabarnya, Bung Karno juga sempat berpidato kepada masyarakat di sekitar pesarean, seusai melaksanakan ziarah dengan ditemani KH Masyhudi, ayah dari Umar Faisol.

 

Diceritakan, Bung Karno juga sempat duduk bersila di sebuah batu dekat area makam Sunan Giri. Nah, karena itu, saat kompleks makam Sunan Giri direvitalisasi, pengurus sepakat untuk tidak membongkar tempat yang pernah diduduki oleh Bung Karno. ’’Saya terima kasih banyak tempat yang pernah diduduki kakek saya dijadikan sebagai salah satu tempat bersejarah,’’ kata Puti ketika itu. (jpc)

 

Tags :
Kategori :

Terkait