Banjir Kembali Rendam Sebagian Bandarlampung

Rabu 14 May 2025 - 20:37 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Yuda Pranata

’’Jalan ini kewenangan balai, Pemkot Bandarlampung selalu meminta agar saluran air di sepanjang jalan ini dikeruk," ungkap Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana, Selasa (13/5).

Dia menyesalkan tak ada upaya serius Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Lampung dalam menekan bencana banjir di Kota Bandarlampung.

Bunda Eva –sapaan akrabnya– menambahkan hujan deras yang terjadi pada Selasa sore hanya menyebabkan genangan air di Jalan Yos Sudarso. ’’Kolaborasi itu penting dalam menekan bencana banjir. Pemkot bekerja sesuai poksinya. Tetapi tolong balai juga ikut bekerja sama," ujarnya. 

Dedi Sutioso, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandarlampung, meminta BPJN Lampung bekerja sama dalam melakukan normalisasi saluran air. ’’Saya dan Pak Camat sering minta bantu BPJN Lampung, tetapi belum ada respons serius," ungkapnya.

Terpisah, curah hujan tinggi yang terjadi terus-menerus sejak Selasa malam hingga Rabu pagi juga menyebabkan bencana banjir yang mengganggu aktivitas masyarakat di Kecamatan Bumiagung, Kabupaten Waykanan.

Salah satu dampak terburuk adalah putusnya akses jalan utama yang menghubungkan Kampung Tanjungdalom dengan pusat Kecamatan Bumiagung.

Jalan poros di Dusun 3 Kampung Tanjungdalom ini terputus akibat amblasnya gorong-gorong yang berada di bawah jalan tersebut, mengakibatkan air menggerus struktur jalan. 

Jalan ini merupakan satu-satunya akses vital bagi warga untuk mengakses berbagai layanan dan aktivitas sosial, seperti sekolah, pasar, serta angkutan hasil bumi.

Kepala Kampung Tanjungdalom Iwan Patra menyatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Ia menegaskan bahwa jalan poros yang terputus ini sangat vital bagi kehidupan sosial masyarakat.

“Jalan poros ini adalah akses utama dan merupakan urat nadi semua kehidupan sosial masyarakat Kampung. Mulai dari anak sekolah, petani, hingga warga yang mengangkut hasil bumi,” ungkap Iwan, Rabu (14/5).

Akibatnya, warga terpaksa mengalihkan rute perjalanan mereka melalui jalan alternatif yang lebih jauh, yakni melalui Kampung Wono Harjo. Namun, jalan alternatif ini memerlukan waktu lebih lama dan kurang nyaman dibandingkan dengan jalan utama yang terputus.

Menyikapi bencana tersebut, Iwan Patra telah melaporkan kondisi tersebut ke Camat Bumi Agung dan PLT Bupati Way Kanan, sehingga dirinya berharap segera ada tindakan untuk memperbaiki kerusakan infrastruktur tersebut.

“Musibah ini sudah saya laporkan ke Pak Camat dan Ibu Bupati. Alhamdulillah, Ibu Bupati langsung merespon pesan saya tadi malam dan beliau berjanji akan segera mengkoordinasikan dengan pihak terkait untuk menangani bencana ini,” terang Iwan.

Iwan berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk melakukan perbaikan, karena kerusakan tersebut sangat mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat Kampung Tanjung Dalom.

Sementara, Supriyanto, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Way Kanan, juga mengimbau masyarakat untuk tetap siaga bencana mengingat curah hujan yang tinggi dapat memicu bencana lain seperti banjir dan tanah longsor.

“Bencana amblasnya gorong-gorong di Kampung Tanjung Dalom ini merupakan contoh nyata betapa curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banjir di daerah aliran sungai, khususnya di daerah yang rawan banjir seperti aliran sungai Way Kanan, Way Giham, Way Umpu, dan Way Besay. Warga yang tinggal di daerah aliran sungai harus lebih siap siaga,” ungkap Supriyanto. (mel/sah/c1/yud)

Tags :
Kategori :

Terkait