BANDAR LAMPUNG – Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2025, jumlah angkatan kerja di Provinsi Lampung tercatat sebanyak 5.085.870 orang, meningkat 41.830 orang dibandingkan Februari 2024.
Namun, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami penurunan sebesar 0,35 persen poin menjadi 71,16 persen.
Penduduk yang bekerja pada Februari 2025 mencapai 4.879.060 orang, naik 42.730 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dengan kontribusi sebesar 46,96 persen.
BACA JUGA:Indonesia Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TB Bill Gates
Sebanyak 1.434.470 orang (29,40 persen) bekerja di sektor formal, meningkat 1,90 persen poin dibandingkan Februari 2024. Namun, terdapat peningkatan pada kategori setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu masing-masing sebesar 1,06 persen poin dan 0,37 persen poin.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 tercatat sebesar 4,07 persen, mengalami penurunan 0,05 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Penduduk usia kerja (PUK) di Lampung pada Februari 2025 mencapai 7.147.000 orang, meningkat 93.420 orang dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 5.085.870 orang merupakan angkatan kerja, sementara 2.061.130 orang termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja.
Komposisi angkatan kerja terdiri dari 4.879.060 orang yang bekerja dan 206.800 orang pengangguran. Dibandingkan Februari 2024, jumlah angkatan kerja meningkat 41.830 orang, jumlah penduduk bekerja bertambah 42.730 orang, dan jumlah pengangguran berkurang 900 orang.
Komposisi penduduk bekerja menurut lapangan usaha utama menunjukkan bahwa sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menyerap tenaga kerja terbanyak, diikuti oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, serta Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan.
Berdasarkan status pekerjaan utama, mayoritas penduduk bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai, sementara yang paling sedikit berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar.
Tingkat pendidikan penduduk bekerja menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki pendidikan SD ke bawah, sementara yang berpendidikan Diploma I/II/III/IV, S1, S2, S3 hanya sebesar 9,30 persen.
Sebagian besar penduduk bekerja sebagai pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) dengan persentase sebesar 56,97 persen. Sementara itu, 43,03 persen sisanya merupakan pekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam per minggu).
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 sebesar 4,07 persen, menunjukkan adanya penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. TPT laki-laki sebesar 3,47 persen, lebih rendah dibandingkan TPT perempuan yang sebesar 5,07 persen.
TPT perkotaan tercatat sebesar 5,21 persen, lebih tinggi dibandingkan TPT di daerah perdesaan yang sebesar 3,44 persen.
TPT berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa tamatan Sekolah Menengah Atas Umum memiliki TPT tertinggi, yaitu sebesar 6,88 persen, sementara tamatan SD ke bawah memiliki TPT terendah, yaitu sebesar 2,90 persen.