Garuda Kandangkan 15 Pesawat

Selasa 06 May 2025 - 20:30 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

Terkendala Suku Cadang

JAKARTA – Garuda Indonesia Group menyampaikan telah menghentikan operasional 15 pesawat. Pesawat yang dihentikan operasionalnya terdiri atas 1 armada Garuda Indonesia dan 14 armada Citilink. 

Direktur Teknik Garuda Indonesia Rahmat Hanafi menjelaskan armada tersebut seluruhnya membutuhkan perawatan yang menelan waktu lama. 

Pasalnya, kata Rahmat, hingga saat ini pihaknya masih terkendala oleh dinamika rantai pasok suku cadang pesawat yang kini melanda hampir sebagian besar pelaku industri transportasi udara dunia. 

 

"Berkenaan dengan upaya optimalisasi kapasitas produksi tersebut, saat ini terdapat 1 armada Garuda Indonesia dan 14 armada Citilink yang tengah menunggu percepatan penjadwalan perawatan rutin berupa proses heavy maintenance. Termasuk penggantian suku cadang untuk kembali siap beroperasi," kata Rahmat. 

 

 

Meski begitu, kata Rahmat, pihaknya berkomitmen agar keseluruhan proses perawatan armada tersebut dilaksanakan tahun ini. Walaupun, kata Rahmat, tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi keterbatasan supply chain atas suku cadang saat ini tengah dihadapi hampir seluruh pelaku industri penerbangan. 

 

Itu sebabnya, Rahmat menyebut pelaksanaan heavy maintenance membutuhkan waktu yang lebih panjang demi memastikan serta menjaga standar keselamatan dan kelaikan terbang. 

 

 "Dapat kami sampaikan pula bahwa proses heavy maintenance sendiri diperlukan guna memastikan standar keselamatan dan kelaikan terbang tetap terjaga untuk pesawat yang akan dioperasikan," jelas Rahmat. 

 

Adapun sejalan dengan langkah optimalisasi armada tersebut, kata Rahmat, Garuda Indonesia sejak akhir 2024 juga telah mendatangkan empat armada narrow body yakni Boeing 737-800NG (PK-GUF dan PK-GUG). ’’Sementara dua lainnya (PK-GUH dan PK-GUI) mulai beroperasi pada kuartal II 2025. Langkah ini sejalan dengan pemulihan permintaan dan peningkatan trafik penumpang pasca pandemi serta pertumbuhan sektor pariwisata nasional. Optimalisasi kapasitas produksi ini yang ke depannya akan terus kami selaraskan dengan outlook kinerja perusahaan sesuai dengan pertumbuhan demand pasar guna memastikan penguatan landasan kinerja usaha dapat senantiasa terjaga secara berkelanjutan," ujarnya. 

Tags :
Kategori :

Terkait