Cukup menutup ongkos produksi dan distribusi. Ini bukti bahwa Indonesia kini menjadi bangsa yang mampu membantu negara lain.
Makky menekankan bahwa kesiapan Indonesia mengekspor beras melalui berbagai pintu terdekat ke negara sahabat memperkuat posisi Indonesia dalam kancah pangan global. "Momentum ini harus dijaga. Kita harus memperkuat keberlanjutan produksi, menjaga kesejahteraan petani, dan memastikan distribusi beras tetap stabil," tuturnya.
Makky menegaskan swasembada pangan sudah di depan mata. Sehingga Indonesia kini memasuki babak baru sebagai negara yang berdaulat di sektor pangan.
Selain itu, Makky menilai capaian swasembada yang sudah di depan mata ini dapat melampaui capaian swasembada 1984. Di mana produksi beras melimpah ruah, terutama karena masifnya program optimasi lahan dan juga cetak sawah.
Dengan program optimasi lahan dan pencetakkan sawah baru pada 2025 ini oleh Kementerian Pertanian serta rencana rehabilitasi lahan sawah pada 2026, potensi penguatan pangan Indonesia ke depannya akan semakin solid. "Tidak menutup kemungkinan, kesuksesan swasembada Indonesia di era 80-an akan kembali terulanga atau bahkan terlampaui," tutupnya. (jpc/c1)