BANDARLAMPUNG – Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana angkat suara soal maraknya kerusakan perbukitan di kota ini.
Fenomena banyaknya bukit gundul tersebut diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya potensi banjir di sejumlah wilayah kota, yang kini menjadi perhatian serius publik.
Dalam keterangannya, Minggu (27/4), Eva mengungkapkan bahwa persoalan perusakan perbukitan, termasuk aktivitas pertambangan yang menyebabkan gundulnya area hijau, sejatinya berada di luar kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung.
BACA JUGA:Pendidikan Lampung Diperkuat lewat Sinergi
’’Kami tidak memiliki kapasitasnya. Kalau provinsi memanggil dan memberikan kewenangan kepada kami, insya Allah kami siap bertindak," tegas wali kota yang akrab disapa Bunda Eva ini.
Ia menjelaskan keterbatasan kewenangan pemkot tidak hanya terlihat dalam penanganan masalah pertambangan, tetapi juga dalam urusan lain, seperti perbaikan jalan milik provinsi. Untuk memperbaiki jalan berlubang yang berstatus jalan provinsi saja, lanjutnya, pemkot harus terlebih dahulu meminta izin.
’’Kalau dalam hal kecil seperti jalan provinsi saja kita harus izin dulu untuk memperbaiki, apalagi untuk tambang yang skalanya lebih besar. Jika kami bertindak tanpa kewenangan, justru bisa menjadi pelanggaran hukum," ujar Eva.
Meski begitu, dia tidak menutupi keprihatinannya terhadap kondisi perbukitan di Bandarlampung yang semakin memprihatinkan. Ia mengaku sedih melihat perubahan drastis pada lanskap kota yang dulu hijau dan asri.
’’Kita juga sebetulnya sedih, pemandangan yang dulu bagus kini jadi rusak. Tetapi karena tidak ada wewenang, kami benar-benar tidak bisa berbuat banyak," tuturnya.
Wali kota dua periode ini menegaskan kalau diberi kewenangan resmi oleh Pemerintah Provinsi Lampung, pihaknya siap bersinergi dengan aparat kepolisian dan dinas terkait untuk menertibkan aktivitas tambang liar dan penyelamatan lingkungan perbukitan.
’’Kalau diberikan amanah, kami siap bergerak cepat. Kita ingin Bandarlampung ini tetap indah, aman dari bencana, dan ramah lingkungan," pungkasnya. (mel/c1/yud)