JAKARTA - Peternak ayam potong sedang terpukul. Harga jual ayam potong anjlok. Menurut sejumlah laporan, harga ayam potong hanya Rp9.000 per kg. Kementerian Pertanian (Kementan) meminta perusahaan besar untuk membeli ayam secara langsung kepada peternak.
Seperti diketahui, peternak ayam broiler atau ayam potong sekarang menjerit. Mereka dihadapkan dengan harga ayam yang begitu murah. Yaitu di kisaran Rp9.000 per kg. Harga itu jauh di bawah harga titik impas di Rp19.000 per kg atau harga acuan penjualan (HAP) di Rp25.000 per kg.
Anjloknya harga ayam itu diduga karena serapan yang rendah. Kementan terus memantau langsung serapan ayam hidup ukuran besar dari peternak mandiri oleh sejumlah perusahaan integrator dan produsen pakan. Pemantauan dilakukan di dua lokasi di Kabupaten Bogor, Kamis (24/4). Pemantauan dilaksanakan langsung oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda.
Dalam kunjungan tersebut, Agung menyaksikan transaksi pembelian ayam hidup oleh PT Malindo Feedmill dan PT Charoen Pokphand Indonesia dari peternak mandiri. PT Malindo Feedmill, produsen pakan ternak, membeli 1.200 ekor ayam dari Kandang Jati, peternak mandiri di Kecamatan Tajurhalang. Dengan bobot rata-rata 2,7 sampai 2,8 kilogram per ekor. Harga yang disepakati sebesar Rp17.000 per kilogram.
Kemudian PT Charoen Pokphand Indonesia, sebagai perusahaan integrator, juga melakukan pembelian 1.700 ekor ayam hidup dari peternak mandiri lainnya dengan bobot rata-rata 1,9 kilogram per ekor, dengan harga yang sama. "Langkah ini merupakan bagian dari upaya stabilisasi harga di tingkat peternak sekaligus bentuk tanggung jawab sosial perusahaan," kata Agung.
Dalam kesempatan yang sama, Agus selaku pemilik Kandang Jati menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah yang bergerak cepat menstabilkan harga ayam tingkat peternak. "Terima kasih dan apresiasi kepada Ditjen PKH atas respon cepat dalam mengatasi situasi. Terima kasih telah menyerap ayam-ayam jumbo kami dengan harga yang sangat layak," ujarnya.
Dirjen Agung menambahkan bahwa perusahaan integrator lain yaitu PT Japfa Comfeed Indonesia juga telah bergerak cepat menunjukkan komitmennya untuk menyerap ayam hidup dari peternak mandiri. Dia menjelaskan, PT Japfa comfeed Indonesia telah melakukan pembelian 5.000 ekor ayam hidup dengan rataan bobot badan 2,2-2,6 kg per ekor di 2 lokasi, yaitu Cigudeg dan Serang.
"Kami ingin memastikan tidak ada ayam besar yang tidak terserap pasar, terutama saat pasokan sedang tinggi," lanjut Agung.