Durasi musim kemarau tahun ini juga bervariasi. Di wilayah Sumatera dan Kalimantan, kemarau diperkirakan berlangsung singkat, hanya sekitar 6 dasarian atau dua bulan. Sementara di sebagian wilayah Sulawesi, musim kemarau bisa berlangsung lebih dari 24 dasarian atau sekitar delapan bulan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi selama tiga hari ke depan, mulai 6 hingga 8 April 2025.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudy Haryanto, menjelaskan bahwa suhu udara di wilayah Lampung saat ini berkisar antara 23,0°C hingga 33,0°C. Namun, untuk wilayah Lampung bagian barat, suhu udara cenderung lebih rendah, yakni antara 17,0°C hingga 31,0°C.
“Kelembapan udara berada pada kisaran 50 persen hingga 100 persen. Angin secara umum bertiup dari arah barat menuju timur laut dengan kecepatan 5 hingga 12 knot atau sekitar 9 hingga 23 kilometer per jam,” ujar Rudy, Minggu (6/4).
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan sebagian besar wilayah di Provinsi Lampung berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dan petir.
Menurutnya, siang hingga sore berpotensi hujan di sebagian besar wilayah Lampung. Sedangkan malam harinya diperkirakan berawan di wilayah Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Waykanan, Lampung Utara, Lampung Barat, Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesisir Barat, dan Tanggamus. (sas/c1/abd)