Peninjauan itu dilakukan pasca bencana banjir yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama.
Banjir yang terjadi sekitar pukul 01.30 WIB pada Senin dini hari tersebut disebabkan oleh meluapnya aliran Sungai Wai Punduh. Bencana ini berdampak pada tiga kecamatan di Kabupaten Pesawaran, yakni Padang Cermin (5 Desa terdampak), Marga Punduh (3 Desa terdampak), dan Way Khilau (4 Desa terdampak).
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, sejumlah desa mengalami genangan dan kerusakan akibat banjir, termasuk jebolnya tanggul dan terendamnya permukiman warga.
“Curah hujan yang tinggi menjadi pemicu utama banjir, namun kita juga tidak bisa menutup mata bahwa kondisi lingkungan turut berkontribusi. Banyak saluran air di sekitar rumah warga yang tertutup sedimen, termasuk sampah organik seperti ranting dan pohon tumbang yang menyumbat aliran sungai,” ujar Bupati Dendi.
Berdasarkan hasil peninjauan yang telah dilakukan, beberapa langkah konkret yang akan difokuskan Bupati yakni, memastikan keselamatan dan kesehatan seluruh warga terdampak serta menormalkan kembali lingkungan permukiman.
Selanjutnya, melakukan mitigasi terhadap penyebab banjir, terutama normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan dan penyumbatan aliran air.
“Kita akan segera bergerak melakukan normalisasi aliran sungai di titik-titik terdampak. Bila ditemukan tanggul yang jebol, akan dilakukan penanganan darurat menggunakan geobag atau bronjong agar air tidak kembali meluap,” jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui BPBD dan Dinas Sosial juga menyerahkan bantuan berupa makanan siap saji, air mineral, masker, hand sanitizer, paket sembako, kasur, terpal, selimut, serta perlengkapan bayi untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak. (tim/yud)