Bandar Lampung – Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Lampung sejak Minggu malam hingga Senin pagi, 21 April 2025, menyebabkan banjir besar di sejumlah daerah.
Kecamatan Panjang, Bandar Lampung menjadi salah satu kawasan terdampak terparah, dengan laporan tiga korban jiwa serta ratusan rumah terendam.
Banjir terjadi akibat curah hujan ekstrem yang mencapai 127 mm di Lampung Selatan dan 124,2 mm di Tulang Bawang, dengan status “Awas” menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudy Haryanto, mengatakan, Curah hujan sangat tinggi ini berpotensi menyebabkan banjir, genangan luas, sambaran petir, dan angin kencang.
"Kami imbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan akibat banjir yang melanda ini," ungkap Rudy.
Di Kelurahan Panjang Utara, banjir merendam ratusan rumah warga, termasuk kantor Puskesmas dan Polsek Panjang. Warga menyebut air mulai naik sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Sanusi, warga setempat, mengungkapkan, Air naik cepat. Banyak motor hanyut dan dua tetangganya meninggal karena terseret arus. "Tinggi genangan di beberapa titik bahkan mencapai 1,5 meter," ucapnya.
Tiga korban meninggal dunia ditemukan di wilayah tersebut. Analis Bencana BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, menyebutkan, Dua korban, Piyan (15) dan Diding (45), ditemukan di bawah kolong mobil di Jalan Bahari, Panjang Utara. Sementara korban ketiga, Kunawati (59), meninggal tertimpa lemari saat banjir masuk rumahnya.
Warga Kampung Baru 1, Panjang Utara, juga menyampaikan keluhan atas seringnya banjir dalam sebulan terakhir.
"Ini banjir keempat dalam sebulan. Drainasenya jelek, ditambah air laut pasang dan air kiriman dari bukit. Rumah saya penuh lumpur,” ujar Asiroh, salah satu warga.
BACA JUGA: Pemkot Metro Minta Sekolah Periksa Kondisi Bangunan
Di wilayah Rajabasa, kekecewaan warga mencuat karena merasa tak diperhatikan pemerintah.
Yasir Nizom, warga Bayur Rajabasa Jaya, mengungkapkan emosinya. “Saya tinggal di sini sejak kecil, baru kali ini banjir masuk setinggi ini. Camat datang cuma foto-foto, habis itu bilang bukan wewenang mereka," katanya.
Sementara di Perumahan Tridharma Lestari, Hajimena, Lampung Selatan, banjir akibat luapan sungai mengisolasi warga.