Lindi TPA Mencemari, Kolaborasi Jadi Solusi

Selasa 15 Apr 2025 - 20:42 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Yuda Pranata

BANDARLAMPUNG – Dugaan pencemaran lingkungan akibat meluapnya air lindi dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bakung membuat warga sekitar ketar-ketir. Ancaman bau menyengat dan air kotor usai hujan deras pada Sabtu (13/4) menyerbu permukiman warga, memicu keresahan dan kekhawatiran akan dampak kesehatan jangka panjang.

Menanggapi laporan masyarakat yang meluas, Wakil Gubernur Lampung dr. Jihan Nurlela bergerak cepat. Tak menunggu lama, ia meninjau langsung lokasi TPA Bakung pada Senin (14/4) untuk memastikan kondisi di lapangan sekaligus mengidentifikasi sumber masalah.

’’Ada laporan dari masyarakat, saat hujan deras air yang kotor dan berbau masuk ke lingkungan warga. Indikasinya kuat, itu air lindi," ungkap dr. Jihan saat ditemui di kantor Pemprov Lampung, Selasa (15/4).

BACA JUGA:Absen Dua Tahun, PNS Kominfo Lampura Terancam Dipecat

Dari pantauan langsung, dia menduga kuat sistem filtrasi di kolam penampungan air lindi TPA Bakung tidak berjalan optimal. Air dari kolam terakhir masih terlihat kotor dan bau, dan ditengarai inilah yang mengalir ke pemukiman.

"Ada kemungkinan besar filter antar kolam tidak berfungsi maksimal. Akibatnya, air yang harusnya sudah bersih di kolam terakhir justru masih dalam kondisi tercemar dan mengalir ke lingkungan warga," jelasnya.

Tak tinggal diam, Pemprov Lampung menyatakan kesiapan penuh untuk membantu Pemkot Bandar Lampung dalam mengatasi krisis ini. Kolaborasi lintas pemerintah menjadi kunci untuk menanggulangi persoalan yang menyangkut keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

"Apa pun yang belum bisa ditangani Pemkot, kami dari Pemprov siap berkoordinasi dan turun tangan langsung," tegas dr. Jihan.

Lebih jauh lagi, dr. Jihan mengungkapkan bahwa Pemprov tengah mempersiapkan proyek besar: pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) sebagai solusi pengelolaan sampah jangka panjang. Proyek ini juga akan terkoneksi dengan pusat dan direncanakan dibangun di wilayah Natar.

"Ini bagian dari solusi menyeluruh. Kami ingin sampah bukan hanya tak mencemari, tapi bisa dimanfaatkan jadi energi," tuturnya penuh harap. (pip/c1/yud)

 

Tags :
Kategori :

Terkait