Pancaroba, Waspadai Cuaca Ekstrem di Lampung

Minggu 13 Apr 2025 - 20:42 WIB
Reporter : Melida Rohlita
Editor : Yuda Pranata

BANDARLAMPUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung kembali memperpanjang peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang diperkirakan masih melanda wilayah Lampung hingga beberapa hari ke depan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto menjelaskan perpanjangan ini dilakukan karena kondisi atmosfer di wilayah Lampung masih sangat mendukung terbentuknya awan konvektif.

’’Terpantau adanya belokan angin dan konvergensi pada ketinggian 3.000 kaki. Massa udara yang masuk wilayah Lampung didominasi dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 8–17 knot. Kelembapan udara di lapisan 850 mb – 500 mb masih tinggi, antara 60% hingga 95%. Ini mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif secara lokal masih sangat besar,” jelas Rudy, Minggu (13/4).

BACA JUGA: Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Akan Dihidupkan Lagi

Ia menambahkan saat ini Lampung sedang berada dalam masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau. Kondisi ini kerap ditandai dengan cuaca yang tidak menentu, termasuk hujan deras disertai angin kencang dan petir.

BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di sejumlah wilayah pada 13–16 April. Wilayah terdampak meliputi Bandarlampung, Lampung Tengah, sebagian Lampung Timur, Lampung Utara, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Waykanan, dan Mesuji.

’’Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, terutama saat hujan deras turun,” tutup Rudy.

Diberitakan sebelumnya, menjelang akhir pekan, cuaca ekstrem diprediksi kembali melanda sejumlah wilayah di Provinsi Lampung. BMKG Lampung mengeluarkan peringatan dini atas potensi hujan deras disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudy Haryanto, menyampaikan bahwa suhu udara saat ini berada di kisaran 23,0°C – 33,0°C. Namun, untuk wilayah Lampung bagian barat, suhu berkisar lebih rendah yakni 17,0°C – 31,0°C. Kelembapan udara juga tercatat tinggi, yakni antara 50% hingga 98%.

’’Secara umum, arah angin bertiup dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan antara 5–15 knot atau 9–28 km/jam,” ujarnya pada Kamis, 10 April 2025.

BMKG memprediksi kondisi cuaca di Lampung pada pagi hari cenderung berawan, namun pada siang hingga dini hari berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai kilat dan petir. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga 13 April 2025.

Rudy mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang bisa terjadi akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.

“Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Timur, Metro, Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, dan Tulang Bawang pada siang hingga sore hari. Sedangkan pada malam hari, potensi hujan lebat diprediksi terjadi di Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Tengah, Tulang Bawang, dan Tulang Bawang Barat,” tegasnya.

Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terbaru dari BMKG dan mempersiapkan langkah antisipasi, terutama di wilayah rawan bencana.

Sebelumnya Musim kemarau tahun ini di Indonesia diprediksi mulai terjadi pada periode April hingga Juni, dengan total 403 zona musim (ZOM) atau sekitar 57,7 persen wilayah. Nusa Tenggara diperkirakan menjadi daerah yang lebih dahulu mengalami musim kemarau dibanding wilayah lainnya.

Tags :
Kategori :

Terkait