Namun, jarak tempuh yang cukup jauh menyebabkan tim baru tiba di lokasi pada 17 Maret pukul 17.00 WIB. ’’Tekab 308 bersama personel Polsek Negarabatin dan anggota Samapta yang dipimpin oleh almarhum Kapolsek Negarabatin AKP Lusiyanto mendatangi Lokasi,” ungkapnya.
Saat tiba di tempat kejadian, tim kepolisian memberikan tembakan peringatan untuk membubarkan massa. Namun, insiden penembakan terjadi dan menyebabkan tiga anggota kepolisian mengalami luka tembak, termasuk Kapolsek AKP Lusiyanto serta Aipda Petrus dan Briptu Ghalik.
’’Korban kemudian dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan medis,” jelasnya.
Kapolda menjelaskan bahwa pihaknya telah menggandeng Korem dan Denpom untuk melakukan penyelidikan bersama demi mengungkap pelaku dan mengamankan barang bukti yang ada.
“Dari hasil penyelidikan, ditemukan dua klaster kejadian, yaitu perjudian sabung ayam dan insiden penembakan terhadap petugas kepolisian,” ucapnya.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi berhasil menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 21 juta, beberapa peralatan judi, ayam aduan, kendaraan roda empat, serta taji ayam.
“Hingga saat ini, 14 saksi telah diperiksa terkait peristiwa tersebut,” tegasnya.
Selain itu, dari hasil investigasi ditemukan adanya undangan perjudian yang diunggah di media sosial oleh pelaku.
“Salah satu saksi berinisial Z mengaku menerima undangan dari oknum TNI yang diduga membawa senjata api rakitan (senpira) di lokasi kejadian,” ungkapnya.
Dari hasil penyelidikan lebih lanjut juga mengungkap bahwa ada empat saksi yang melihat oknum tersebut melakukan penembakan dengan senjata laras panjang.
Saat ini, Polda Lampung telah menetapkan seorang tersangka berinisial Z dalam kasus perjudian, sementara dua oknum lainnya masih berstatus saksi dan menjalani pemeriksaan di Denpom.
“Tim investigasi juga masih mencari asal-usul senjata yang digunakan dalam insiden penembakan tersebut,” kata dia.
Dari hasil olah TKP, ditemukan tiga jenis selongsong peluru, dan saat ini pihak kepolisian masih melakukan uji balistik untuk mengungkap lebih lanjut terkait jenis senjata yang digunakan.
Sementara itu, Pangdam II Sriwijaya Mayjen Ujang Darwis turut menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini.
Ia menegaskan bahwa investigasi gabungan antara kepolisian dan militer terus dilakukan untuk memastikan kejelasan peristiwa dan mengungkap penyebab utama insiden tersebut.
Tim investigasi dari Kodam juga telah dikerahkan untuk mencari dan menguji senjata yang diduga digunakan dalam penembakan.