Oleh: Dr. M, Aditya, M.Biomed.
Ketua DPW LDII Provinsi Lampung
LAILATUL Qadar adalah malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan dan malam yang penuh ampunan. Lalu, malam yang penuh berkah dan menjadi malam yang selalu dinantikan oleh umat Islam sedunia.
Hadis tentang keutamaan Lailatul Qadar dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu ’Anhu, Rasulullah SAW bersabda: ’’Barangsiapa yang berdiri (salat malam/menghidupkan malam) pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan perhitungan (pahala), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (H.R. Bukhori)
Lalu hadis dari ‘Aisyah Rhodhiyallohu ’Anha, Rasulullah SAW bersabda: ’’Mempersungguhlah kalian (mencari) Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan”. (HR. Bukhori)
Kemudian hadis dari Abu Sa’id Al-Khudry, Rasulullah SAW bersabda: ’’Sungguh aku (Nabi Muhammad) diperlihatkan Lailatul Qadar, kemudian aku dilupakan (lupa) maka carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir pada malam-malam yang ganjil”. (H.R. Bukhori)
Di antara malam-malam Ramadan, terdapat malam yang dinamakan Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Salah satu kemuliaan dari malam tersebut adalah barangsiapa beribadah di dalamnya, maka ia mendapat kebaikan yang lebih baik daripada beribadah 1.000 bulan (83 tahun 4 bulan).
Ada yang menganggap bahwa ibadah Lailatul Qadar sama dengan ibadah seribu bulan. Ini anggapan tidak benar. Yang benar adalah Lailatul Qadar lebih baik daripada ibadah 1.000 bulan.
Berdasarkan firman Allah QS. Al-Qadr/97: 3: ’’Lailatul Qadar itu lebih baik dari 1.000 bulan.’’ Ayatnya mengatakan lebih baik dari 1.000 bulan. Ini benar-benar anugerah yang menunjukkan betapa Allah sangat menyayangi Nabi Muhammad SAW dan umat beliau.
Akan semakin tampak lagi rahmat agung-Nya kepada Nabi Muhammad SAW dan umat beliau jika kita memperhatikan riwayat asal-usul turunnya ayat tentang Lailatul Qadar ini.