BLAMBANGANUMPU – Selain Kecamatan Negarabatin, Kecamatan Negeribesar juga terkena dampak banjir. Akibatnya, puluhan hektare tanaman padi yang siap panen terendam banjir di Kampung Sribasuki, Kecamatan Negeribesar, Kabupaten Waykanan.
’’Kampung Sribasuki memang sering terkena banjir, sama seperti Kampung Srimenanti di Kecamatan Negarabatin. Sawah yang siap panen ini milik saya sendiri, seluas 1 hektare. Namun, masih banyak lagi sawah warga lainnya yang juga terendam. Kondisinya sudah seperti laut saja,” ujar Samsul, warga Kampung Sribasuki, saat dikonfirmasi.
Samsul menjelaskan bahwa sawahnya sudah hampir 4 hari digenangi luapan Sungai Way Kanan, dan hingga memasuki hari kelima ini, belum ada tanda-tanda air akan surut. Bahkan, menurut informasi yang diterimanya, hujan masih terus turun di bagian hulu Sungai Way Kanan (Way Umpu dan Way Besai), sehingga ia merasa pesimis dapat panen padi tahun ini.
“Padi saya ini tinggal panen saja, dan itulah yang kami harapkan dapat membantu keluarga kami selama Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri nanti. Namun, dengan lamanya air menggenangi sawah saya, saya sudah pasrah. Kemungkinan besar sawah ini tidak bisa dipanen karena padinya sudah rontok. Padahal, modal yang saya keluarkan untuk menggarap sawah ini mencapai 5 hingga 10 juta rupiah untuk satu hektar,” ujar Samsul.
Kasrun (50), warga Kampung Sribasuki lainnya yang juga memiliki lahan padi di perbatasan dengan Kampung Sri Menanti, mengaku mengalami dampak yang sama. “Baru kali ini padi saya terendam banjir. Semua terendam air, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang hanya tergenang sedikit. Kali ini, padi saya kemungkinan akan gagal panen, seperti yang dialami Pak Samsul,” ungkap Kasrun.
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa genangan air di sawah-sawah milik warga Kampung Sribasuki mencapai ketinggian 1 hingga 1,5 meter. Sawah-sawah tersebut kini tenggelam.
“Ya, saya belum pernah ke laut, tapi mungkin begini yang dimaksud orang seperti laut—airnya merendam sejauh mata memandang. Mirisnya lagi, melihat tontonan di HP kami juga takut untuk turun ke sawah, takut ada buaya atau ular besar,” tambah Kasrun.
Sebelumnya, Kepala BPBD Way Kanan, Suprianto S.AN., sudah turun ke Kampung Sri Menanti, Kecamatan Negara Batin, dan bersama Kepala Kampung Sri Menanti menggunakan perahu untuk berkeliling kampung serta memberikan semangat kepada warga yang terdampak banjir. Di Kampung Sri Menanti sendiri, terdapat 128 rumah yang terendam banjir.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada bantuan yang diterima oleh warga yang terdampak banjir di Kampung Sri Menanti, Kampung Kotabumi, maupun Kampung Sribasuki. (sah/c1/yud)
Kategori :