Yayasan Al Kautsar Gelar Pengajian Tarhib Ramadan

Kamis 27 Feb 2025 - 21:02 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

BANDARLAMPUNG - Dalam menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Keluarga Besar Yayasan Al Kautsar melaksanakan Pengajian Tarhib Ramadan di Masjid Kampus Al Kautsar, Rabu (26/2). Pengajian menyambut bulan suci Ramadan ini diikuti oleh seluruh guru, karyawan, dan keluarga besar Yayasan Al Kautsar lainnya.

Ketua Yayasan Al Kautsar Wagiso mengatakan, hampir seluruh umat Islam di dunia menyambut kedatangan bulan Ramadan sesuai tradisi masing-masing.

"Alhamdulillah, Yayasan Al Kautsar memiliki tradisi menyambut Ramadan dalam bentuk pengajian. Tujuannya menyiapkan diri kita, baik fisik maupun mental. Kenapa perlu disiapkan diri kita? Karena kita ingin ibadah Ramadan tahun ini lebih baik dibanding Ramadan tahun lalu," kata Wagiso.

BACA JUGA:Kepsek Disanksi Pecat jika Tak Jalankan Instruksi Gubernur

Wagiso menuturkan, pihak yayasan mengundang Ustad Hi. Purna Irawan untuk memberikan motivasi dan pencerahan agar ibadah Ramadan bisa meningkat lebih baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

Wagiso juga mengingatkan para guru untuk tetap melaksanakan kewajiban dengan baik. ’’Sesuai jadwal pemerintah, libur awal Ramadan cukup panjang yaitu mulai 27 Februari-5 Maret 2025, sehingga semua guru dan karyawan bisa maksimal menyambut serta mempersiapkan Ramadan. Selamat menjalankan ibadah puasa. Saya atas nama pengurus yayasan memohon maaf lahir dan batin," tuturnya.

Sementara Ustad Purna Irawan mengingatkan jamaah tentang dua hal yang tidak bisa dihindari oleh manusia, yaitu tua dan mati. ’’Karena usia manusia yang terbatas ini, maka Allah SWT dengan kasih-sayang-Nya mengirimkan satu bulan yang tidak ada tandingannya kepada manusia, yaitu bulan penuh Rahmat dan Maghfirah. Tidak ada dosa yang tidak diampunkan, kecuali dosa syirik. Semua amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Itulah bulan Ramadan, bulan yang penuh keberkahan Allah.

"Ibadah Ramadan itu tidak mudah. Kunci utamanya adalah iman. Kenapa iman? Karena dalam iman itu ada ikhlas. Kalau bukan karena ikhlas, tidak mau kita bangun sahur. Apa enaknya makan malam-malam masih ngantuk kalau tidak karena ikhlas. Tidak mudah berpuasa, menahan lapar dan haus. Jadi berpuasa itu harus ikhlas," kata Ustad Purna Irawan.

Memasuki bulan Ramadan, kata Ustad Purna Irawan, seorang muslim juga diingatkan untuk membersihkan diri dari dosa, baik dosa kepada Allah dengan tobat nasuha maupun dosa kepada sesama manusia dengan meminta maaf.

"Meminta maaf kepada yang paling banyak bergaul, yakni anak kepada orang tua, istri kepada suami, dengan saudara, tetangga, rekan kerja, dan sebagainya," ungkap Ustad Purna Irawan. (rls/gie/c1/ful)

 

 

Tags :
Kategori :

Terkait