Koin Jagat Ditukarkan, Jadi Penguasa Jagat

Kamis 23 Jan 2025 - 23:29 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Yuda Pranata

Kedua, pada dasarnya orang suka berkompetisi. Aplikasi itu dibuat sesuai level, tingkat untuk berkompetisi mendapatkan koin. Tanpa memedulikan kondisi sekitar, orang dipacu untuk selalu memerhatikan perintah di aplikasi dan meraih hasil yang diinginkannya. 

Ketiga, ada sebagian pihak yang menilai, game itu bisa ditunggangi kepentingan lain. Misalnya, jaringan pengedar narkoba. Lewat kode-kode di aplikasi tu, seorang kurir dengan mengikuti game tersebut diperintahkan untuk mendapatkan narkoba incarannya. 

Bisa jadi, langkah itu diikuti mereka yang menginginkan barang tersebar luas melalui kurirnya. 

Keempat, sangat disayangkan adanya kerusakan pada fasilitas publik. Sejumlah pemerintahan kota besar di Jawa seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya mengeluhkan perusakan fasilitas umum dan sosial akibat tindakan pemburu koin yang mengikuti permainan pada aplikasi Koin Jagat dalam beberapa pekan ini.

Penempatan koin di berbagai ruang publik mengganggu warga yang tengah menikmati taman. Merawat fasilitas publik butuh dana tidak mudah dan tidak murah. Maka itu, sangat disayangkan apabila fasilitas publik diacak-acak netizen yang tidak punya rasa memiliki.

Kementerian Komunikasi dan Digital pun memanggil pengembang aplikasi Koin Jagat. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria di Jakarta, Rabu, 15 November 2025, menyebutkan bahwa pengembang mungkin akan mengubah mekanisme permainan guna mencegah dampak negatif.

Mereka juga berencana mengembangkan konsep baru yang lebih edukatif dan konstruktif tanpa merusak fasilitas umum. Namun, hingga beralih tahun, tak ada perubahan berarti. 

Buktinya, beberapa hari lalu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku enam taman dan sejumlah jalur hijau Kota Surabaya rusak karena diinjak-injak pencari Koin Jagat. 

Apa yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi kondisi itu? Langkah-langkah yang bisa kita lakukan, antara lain, pertama, adanya larangan bagi perusahaan aplikasi menggunakan fasilitas publik untuk mempromosikan produknya. 

Kerusakan sudah nyata terlihat. Pembangunan dan perawatan fasilitas publik itu memerlukan anggaran yang besar. Sangat disayangkan jika warga tidak merasa memilikinya. 

Jangan sampai selalu pemerintah daerah (pemda) yang diminta merawatnya. Pihak lain seperti warga, sekolah, swasta, BUMN, atau komunitas lain perlu diminta ikut merawat fasilitas publik itu. 

Kedua, pihak pengembang aplikasi harus mencantumkan peringatan (notice) bahwa segala kejadian dalam aplikasi adalah fiktif belaka, meminta agar netizen tidak terbawa emosi, aplikasi ini bersifat edukatif, sport, atau penyaluran semangat kompetisi.

Ketiga, Komdigi harus mengatur dan mengawasi penggunaan aplikasi game online terhadap netizen. Jika melanggar asusila, menimbulkan kepanikan, merusak fasilitas publik, melanggar privasi, Komdigi harus berani menarik peredarannya. 

Kementerian itu harus lebih selektif dan kotinuu mengawasi penggunaan aplikasi yang bisa membuat orang berpikir secara instan, hanya memanfaatkan fungsi hiburan daripada fungsi informatif maupun edukatif dari game online.

Keempat, netizen harus bijak memanfaatkan game online sebagai sarana hiburan yang positif. Game online dapat membantu meningkatkan kreativitas, kerja sama tim, dan kemampuan berpikir strategis jika digunakan dengan tepat. 

Namun, penggunaan berlebihan dapat berdampak negatif, seperti kecanduan atau gangguan produktivitas, bahkan dalam kasus Koin Jagat berakibat kerusakan fasilitas publik. Oleh karena itu, penting untuk memilih game yang memberikan nilai positif. (*/harian disway)

Tags :
Kategori :

Terkait