MESUJI - Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Mesuji memastikan inflasi di wilayah tersebut masih terkendali hingga awal November 2024.
Kepala Diskoperindag Mesuji Sunardi mengungkapkan bahwa hingga saat ini kondisi inflasi di Kabupaten Mesuji aman dan tidak menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan. “Inflasi di Kabupaten Mesuji sampai awal November 2024 ini masih aman dan terkendali,” ujar Sunardi saat dikonfirmasi, Rabu (13/11).
Sunardi menegaskan komitmennya untuk menjaga agar situasi inflasi tetap terkendali, sehingga tidak mengancam stabilitas perekonomian di daerah tersebut.
Dampak inflasi, menurut Sunardi, bisa sangat merugikan masyarakat. Kenaikan harga barang di pasar, sementara pendapatan masyarakat tetap, akan berdampak langsung pada daya beli yang menurun, sehingga berpotensi menurunkan kesejahteraan masyarakat.
“Inflasi dapat menyebabkan harga barang naik, namun penghasilan masyarakat tidak berubah. Ini berisiko menurunkan daya beli masyarakat dan memperburuk kesejahteraan mereka,” jelasnya.
BACA JUGA:Harga Cabai dan Bawang di Bandar Lampung Naik Jelang Nataru
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Diskoprindag Mesuji telah melakukan berbagai langkah untuk menekan inflasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar pasar murah di sejumlah titik di Kabupaten Mesuji.
“Pasar murah yang kami adakan bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok sehari-hari. Barang-barang yang kami sediakan memiliki harga yang sangat terjangkau bagi masyarakat,” kata Sunardi.
Melalui kegiatan ini, Diskoprindag berharap dapat membantu masyarakat Mesuji menghadapi tantangan inflasi dan menjaga daya beli mereka tetap stabil. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat inflasi sebesar 0,20 persen secara bulanan (month-to-month/m-to-m) pada Oktober 2024. Adapun inflasi secara tahunan (year on year/y-on-y) tercatat sebesar 1,94 persen dan inflasi kalender (year to date) sebesar 0,67 persen.
Menanggapi perkembangan ini, Pj. Gubernur Lampung Samsudin menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) dan dinas terkait agar terus menjaga inflasi di Lampung.
BACA JUGA:Penarikan Undian Simpedes Periode I Tahun 2024 BRI Kantor Cabang Telukbetung Berlangsung Meriah
“Pemprov Lampung akan terus menjaga inflasi agar selalu terkendali. Seluruh jajaran OPD terkait agar terus memperhatikan di lapangan dan lakukan intervensi bila diperlukan untuk pengendalian inflasi,” ujar Samsudin.
Samsudin menyatakan, langkah-langkah pengendalian yang berkesinambungan diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah.
Pemprov Lampung, kata Samsudin, berkomitmen untuk berkoordinasi dengan semua pihak dalam memastikan ketersediaan dan distribusi pasokan bahan pokok serta mengantisipasi potensi gangguan yang dapat memicu inflasi.
Sementara Kepala BPS Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis mengatakan, kelompok pengeluaran yang memiliki andil terbesar pada Oktober 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.