JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto digadang-gadang bakal meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Perputaran anggaran yang digunakan akan menyasar seluruh kalangan, tak terkecuali unit terkecil di masyarakat seperti koperasi. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan, seluruh pihak akan terlibat dalam program ini.
Termasuk koperasi yang akan membantu memasok bahan baku yang digunakan dalam program MBG ini.
“Program Makan Bergizi nasional ini akan benar-benar jadi momentum bangkitnya koperasi Indonesia,” ujar Muhaimin ditemui usai rapat koordinasi bersama Menteri Koperasi Budi Arie di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (5/11).
Menurut Muhaimin, saat ini semua pihak tengah bekerja keras dan bahu-membahu untuk berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satunya, dengan membangkitkan ekonomi berbasis kekeluargaan dan gotong royong seperti koperasi.
BACA JUGA:PLN UID Lampung Pastikan Keamanan Pasokan Listrik Jelang Nataru
Muhaimin meyakinkan, bahwa peluang berkembangnya koperasi ini sangat banyak. Namun sayangnya, belum mendapatkan perhatian serius. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi Budi Arie mengaku, saat ini, kooperasi diharapkan bisa memiliki daya ungkit untuk bisa menurunkan angka kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor usaha.
Koperasi juga diminta untuk bisa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai program-program Presiden. Diantaranya, MBG, penyaluran pupuk, perumahan rakyat, dan lainnya.
“Jadi, kooperasi ini selalu ada dalam masyarakat Indonesia, karena kata kunci kooperasi ini adalah tolong-menolong dan gotong-royong. Itu semangatnya,” ungkap Budi. Lebih lanjut, Budi menjelaskan soal keterlibatan koperasi dalam MBG. Menurutnya, dari hasil rapat bersama Badan Gizi Nasional dan Kementerian Desa, disepakati jika nantinya koperasi dan BUMDES akan turut berkontribusi dalam program MBG. Peran ini akan dimulai dari pemasokan bahan baku, produksi makanan, hingga proses pengantaran makanan ke anak-anak sekolah.
"Dan itu melibatkan banyak resources ya, mulai dari penyediaan susu, telur, daging, sayur, dan sebagainya. Dan itu memang harus dikerjakan bersama-sama oleh masyarakat Indonesia," paparnya. Selain itu, lanjut dia, pemerintah berkomitmen tidak akan impor bahan-bahan yang jadi kebutuhan program MBG. "Jadi, kita kalau bisa tidak ada komponen impor dalam makan bergizi gratis ini. Kita libatkan semua masyarakat untuk terlibat dalam proses rantai pasok makan bergizi gratis ini,” ungkapnya. (jpc/c1)