BANDARLAMPUNG - Guna meningkatkan kualitas SDM serta menurunkan angka stunting, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Lampung menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Edukasi Pengolahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) 2024 di Hotel Horison, Bandarlampung, Selasa (5/11).
Bimtek diikuti ratusan peserta terdiri atas anggota TP PKK, kader posyandu, hingga lurah yang ada di 15 kabupaten/kota. Bimtek dibuka Pj. Ketua TP PKK Provinsi Lampung Meidawati Retnoningsih didampingi Kepala Dinas PPA Lampung Fitrianita Damhuri.
Fitrianita mengatakan jika kegiatan ini dilaksanakan atas dasar perintah dan aturan presiden dalam upaya penanganan serta pencegahan masalah stunting. "Tujuannya melakukan percepatan penurunan stunting. Selain itu menindaklanjuti atensi ketua TP PKK dalam mengolah makanan dan mampu meningkatkan nutrisi kepada anak," katanya.
Menurut Fitrianita, para peserta nantinya diberikan ilmu yang bermutu utamanya dalam membuat makanan bergizi dari ahlinya yakni chef profesional. "Kami berharap ilmunya bisa disebarkan kepada masyarakat untuk menggunakan bahan makanan yang tidak harus mahal dan tidak mengurangi nutrisinya di rumah atau di posyandu," ujarnya.
Tidak hanya itu. Para anggota TP PKK yang hadir juga akan menerima satu set bantuan berupa alat-alat peningkatan gizi anak di setiap desa di Lampung. "TP PPK setiap kabupaten/kota yang ada di Bandarlampung, seluruh yang hadir akan diberikan peralatan terdiri atas kompor gas, tabung gas, blender, dan alat masak untuk peningkatan gizi anak-anak di Desa," ucap Fitrianita.
Fitrianita juga menyampaikan jika kegiatan ini termin pertama dan masih akan ada tiga termin lainnya yang melibatkan peserta dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung.
"Lampung Barat, Lampung Timur, Bandarlampung, dan Tulangbawang, kegiatan ini akan dilakukan sampai empat angkatan 15 kabupaten berasal dari dana insentif piskan stunting Lampung karena dinilai berhasil menurunkan angka stunting," tambah Fitrianita.
Sementara Meidawati menyebut kegiatan ini adalah bentuk perhatian pemerintah untuk memberikan peningkatan kualitas diri pemerintah dalam melayani masyarakat. "Sebagaimana amanah Mendagri dan presiden, stunting atau kredil ini akan menurunkan kualitas SDM. Stunting akan sangat berpengaruh pada saat ibu hamil dan usia dua tahun. Jika tidak diatasi, kualitas kecerdasan dan fisiknya berpengaruh di usia keemasan," ujarnya. (*)