Smart Village Belum Sentuh 61 Desa

Selasa 28 Nov 2023 - 20:46 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Agung Budiarto

BANDARLAMPUNG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung menyebut smart village atau desa pintar di Lampung mencapai 97 persen. Sisanya masih ada tiga persen atau 61 desa dari 2.456 desa di Lampung yang belum menerapkan smart village hingga Selasa (28/11).

’’Untuk di Lampung, smart village per hari ini sudah 97 persen desa menerapkan," ujar Kepala Dinas PMDT Lampung Zaidirina kemarin.

Dilanjutkan, dalam waktu dekat pihaknya menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh kepada desa yang ada di Lampung. Pada rakor tersebut, Gubernur Lampung akan memberi arahan kepada para kepala desa dan juga akan memberi bantuan.

’’Di situ nanti Pak Gubernur memberikan arahan dan mungkin ada bantuan supaya dimanfaatkan untuk smart village," ungkapnya.

Zaidirina berpesan, agar desa yang belum menerapkan smart village untuk segera memulai. 

Begitu juga desa yang sudah sudah menerapkan smart village untuk terus di kembangkan atau upgrade.

"Karena smart village kita buat menu-menunya terbuka. Kita terus bisa di upgrade, terus bisa di bangun disesuaikan dengan potensi desa masing-masing," ungkapnya.

"Jadi walaupun sudah menerapkan pun bukan berarti sudah selesai. Utamanya bisa tambahkan terkait dengan lingkungan hidup, kepariwisataan dan lainnya," tuturnya.

Pihaknya pun menargetkan akhir tahun ini semua desa di Lampung sudah menerapkan smart village. Juga tahun depan desa yang smart village di upgrade.

Disinggung tiga persen desa di Lampung yang belum menerapkan smart village, Zaidirina menyebut tersebar dibeberapa kabupaten. Seperti, Pesisir Barat, Lampung Utara, dan Tanggamus.

"Nanti akan kita selesaikan menjadi 100 persen smart village semua. Karena manfaatnya sangat dirasakan masyarakat Lampung," ucapnya.

Saat ini masih ada 61 desa dari 2.456 desa di Lampung yang belum menerapkan smart village.

Diungkapkan Zaidirina, kendala 61 desa belum menerapkan smart village karena faktor keterjangkauan.

"Kendalanya karena keterjangkauan, kalau blank spot sudah gak ada lagi kita. Cuma memang sinyalnya ada yang kurang kencang," ungkapnya.

"Sedangkan menu-menu kita berharap sinyalnya kuat karena pelayanan. Pelayanan harus stabil sinyalnya. Ini sedang kita carikan beberapa upaya supaya bisa berjalan semua," ucapnya.

Tags :
Kategori :

Terkait